Menyandang Predikat Wisudawan dengan IPK Tertinggi, Tiara Millania Tetap Mampu Seimbangkan Kegiatan Akademik dan Nonakademik

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id-Menyelesaikan studi dari Institut Teknologi Bandung dengan prestasi cemerlang adalah cita-cita seluruh mahasiswa. Tiara Millania, wisudawan dari Program Studi Management in International Business, Sekolah Bisnis Manajemen ITB (SBM ITB), dinobatkan sebagai salah satu wisudawan peraih IPK tertinggi pada Wisuda Oktober ITB 2022. Tiara, sapaannya, berhasil lulus cumlaude dengan IPK 3,98 dari 4,00.

Tak hanya fokus pada kuliah saja, Tiara terjun ke organisasi eksternal dan internal ITB. Ia berkemahasiswaan sejak menginjakkan kaki di bangku perkuliahan, seperti mengikuti kegiatan himpunan dan kepanitiaan di ITB. Tiara berkesempatan menjadi Curator Manager pada ajang TEDxITB 4.0 dan Project Leader serta Research and Development Manager di Progressio Consulting Group di bawah naungan SBM ITB.

Selain mencari pengalaman melalui organisasi dan kepanitiaan, Tiara bergabung dengan Relearn Indonesia sebagai Program Manager dan melakukan magang di Grab pada akhir masa perkuliahannya. Saat menjadi mahasiswa, Tiara pun terpilih menjadi Indonesia Representative untuk Harvard Project Asian and International Relations (HPAIR) dan menjadi Young Leaders for Indonesia Awardee by McKinsey & Co.

Meski memiliki kesibukan di luar akademik, Ia tetap mampu mempertahankan prestasi akademiknya. Tiara memiliki strategi untuk membagi waktu antara urusan akademik dan nonakademik.

Ia sadar tujuan utama berkuliah di ITB adalah belajar. Oleh karena itu, ia mulai memetakan waktu untuk setiap kegiatan yang dikerjakan.

Tiara memiliki kebiasaan menyelesaikan kewajiban akademiknya pada pagi hari, yaitu sekitar pukul 4–7 pagi. Selanjutnya, waktu sore hingga malam hari akan Tiara manfaatkan untuk berorganisasi. “Sebelum meeting untuk kegiatan nonakademik, aku harus memastikan seluruh tugas akademikku selesai,” ungkap Tiara kepada reporter ITB pada Minggu (23/10/22).

Berhasil Mencetak IPK Tertinggi

Tiara tak pernah membayangkan akan menyandang predikat wisudawan dengan IPK tertinggi saat ia lulus dari ITB. Sebelumnya Tiara tak pernah menargetkan gelar ini semenjak kuliah. “I just try my best,” kata Tiara. IPK-nya sedikit meleset dari nilai sempurna 4.00 karena mendapat indeks AB saat semester 2. Namun, penyesalan tak menghampirinya sama sekali karena Tiara yakin telah berupaya semaksimal mungkin selama menjalani perkuliahan.

Menurut wisudawan dari SBM ITB ini, ada tiga kiat untuk memaksimalkan usaha di bidang akademik. Pertama, memahami core strength masing-masing agar tidak memecah fokus selama belajar. Kedua, memahami metode belajar yang tepat. Tiara selalu mencicil materi perkuliahan jauh-jauh hari sebelum ujian untuk meningkatkan pemahaman materi. Terakhir, menghindari kebiasaan malu bertanya kepada teman saat menemui kesulitan. Ketiga trik inilah yang mampu membawa Tiara menjadi wisudawan dengan IPK tertinggi pada periode wisuda ini.

Tertarik dengan Dunia Startup

Sebagai mahasiswa yang duduk di kelas internasional, Tiara menghabiskan satu tahun untuk belajar di universitas mitra ITB di luar negeri. Ia berkesempatan untuk menjajal sistem perkuliahan di IÉSEG School of Management, Lille, Prancis. Tiara menyelesaikan tugas akhirnya dengan tema seed investment untuk early-stage startup. Ia memang tertarik di bidang startup sejak magang di Impactto. Ia merasa keberadaan startup akan membantu banyak orang di masa depan jika tumbuh dengan baik, seperti perkembangan platform transportasi daring yang membantu masyarakat untuk melakukan mobilisasi secara efektif dan efisien.

Walaupun telah memperoleh gelar sarjana, Tiara akan terus belajar melalui kesempatan yang membentang di luar sana. Menjadi Senior Program Manager di Relearn Indonesia tak membuat Tiara cepat puas. Ia berkeinginan untuk belajar dari orang-orang yang lebih ahli. Tiara juga sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan studi magisternya dalam beberapa tahun mendatang.

Ia berpesan untuk selalu berbuat kebaikan kepada sesama karena suatu saat kita membutuhkan bantuan, orang lain tak akan segan membantu kita. Selain itu, Tiara menekankan untuk tidak terlalu overwhelmed dengan banyak kegiatan dan lebih fokus pada perbaikan diri sendiri. “Always find your purpose, because that’s what keep you going,” kata Tiara sebagai penutup wawancara dengan reporter ITB.

Reporter: Hanan Fadhilah Ramadhani (Teknik Sipil Angkatan 2019)