MoU ITB dan Intel Technology Asia Berkolaborasi Gencarkan Transformasi Digital dan Semikonduktor

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Intel Technology Asia Pte. Ltd., di Gedung Rektorat ITB, Jalan Tamansari, Bandung, Senin (23/10/2023). Kerja sama antara keduanya terkait transformasi digital, riset, dan kolaborasi untuk pembangunan di masa yang akan datang.

Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB, Prof. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., Ph.D., dan Country Manager Intel Indonesia Corporation, Harry K. Nugraha.

Adapun tujuan dari kerja sama ini adalah mendorong inovasi serta perkembangan teknologi yang dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.

Prof. Wenten mengaku optimistis dengan adanya kolaborasi yang dijalin antara ITB dengan Intel, karena berangkat dari visi yang sama, yakni mewujudkan kemajuan di pembangunan yang akan datang dalam bidang teknologi. "Mudah-mudahan dengan adanya kerja sama ini, khususnya di bidang mikroelektronika dan teknologi dapat menjadi lebih baik lagi," tuturnya.

Beliau juga menyampaikan bahwa kemajuan teknologi merupakan salah satu pilar penting dalam mewujudkan Generasi Indonesia Emas 2045. Di mana para generasi muda Indonesia akan lebih berkualitas, berkompeten, serta berdaya saing tinggi, tidak hanya dalam negeri, namun juga dalam lingkup global.

Menurutnya pencapaian Generasi Indonesia Emas 2045, memerlukan sumber daya manusia (SDM) dengan penguasaan iptek yang terampil. Sehingga nantinya para generasi muda tidak hanya mempunyai keterampilan dalam mengoperasikan, namun juga menciptakan sebuah inovasi dan membuat teknologi menjadi lebih berdaya guna.

"Digitalisasi ini merupakan syarat penting untuk Generasi Indonesia Emas 2045. Nah, untuk kemajuan sumber daya manusianya, maka diperlukan juga kolaborasi dalam bidang elektronik serta semikonduktor," ungkapnya.

Sementara itu, Harry K. Nugraha memberikan respons positif dengan adanya kerja sama Intel dengan ITB.

Dia menyatakan ada tiga ruang lingkup kolaborasi yang nantinya akan dilakukan. Pertama, yang telah dilakukan adalah mendorong penyediaan Laptop "Merah Putih" melalui pembentukan konsorsium perguruan tinggi dalam negeri. Kemudian perencanaan pelatihan dalam bidang elektronika dan teknologi semukonduktor. Lalu peluang kolaborasi dengan memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

"Harapan saya, tidak hanya sekadar MoU hari ini. Tapi kita bisa duduk lagi bersama-sama untuk melakukan penelitian dari kriteria sukses yang telah dilakukan. Mudah-mudahan kerja sama ini dapat berlanjut dengan karya yang dapat diandalkan serta dibanggakan," ungkap Harry.