Obituari: Ir. Aso Kusuma, M. Eng, Sosok Dosen Kesayangan yang Berjiwa Sosial
Oleh Shabrina Salsabila
Editor Shabrina Salsabila
Pria yang akrab disapa Aso oleh rekan-rekannya ini lahir di Kyoto, Jepang pada tanggal 31 Januari 1951. Setelah menamatkan kuliahnya sebagai angkatan pertama Teknik Industri ITB, Aso melanjutkan kuliahnya di Asian Institute of Technology, Thailand dan mendapatkan gelar Master of Engineering di bidang simulasi pada tahun 1981. Aso meninggalkan seorang istri yang sangat dicintai dan dibanggakannya yaitu adik kelasnya semasa berkuliah di ITB yaitu Ir. Wiwi Mukti Wibawasari (Teknik Industri 1971).
Di awal karirnya sebagai dosen yaitu pada tahun 1977, Aso mengajar cukup banyak mata kuliah karena Departemen Teknik Industri pada saat itu memiliki keterbatasan staff pengajar. Mata kuliah yang diajarkan oleh beliau adalah Simulasi Komputer, Manajemen Proyek, dan Sistem Informasi Manajemen. Di akhir usianya, pria yang bergabung dengan Kelompok Kehlian Sistem Informasi dan Tekno-Ekonomi ini masih aktif mengajar sebagai dosen mata kuliah Ekonomi Teknik, Teori Probabilitas dan Statistika, serta Logika Pemrograman.
Pada akhir tahun 70an hingga tahun 80an, bersama dengan senior-seniornya Aso sempat bergabung dalam tim pengembangan Sistem Perencanaan, Penyusunan Program, dan Penganggaran (SP4). Aso juga bergabung dengan Tim Pengembangan Sistem Informasi di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pada tahun 2008 atas pengabdiannya selama 30 tahun menjadi dosen ia dianugerahi penghargaan Satyalancana Karya Satya.
Dikenal Sebagai Pribadi yang Suka Menolong
Semasa hidupnya Aso dikenal sebagai pribadi yang ramah dan menyenangkan. "Tentunya kami merasa sangat kehilangan karena Pak Aso itu orangnya sangat ramah dan suka menolong. Apabila ada mahasiswa yang memiliki kesulitan finansial dan akademik beliau adalah orang yang pertama menghubungi alumni dan dosen-dosen untuk menghimpun bantuan," ujar Prof. Dr. Bermawi P. Iskandar, Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB.
Hingga akhir hayatnya, ia terus dengan giat mencari mahasiswa yang "hilang" alias terancam drop out dan membantu dengan segala cara yang dapat dilakukannya, mulai dari menyemangati, mencarikan dosen pembimbing, mengurus kerja praktek hingga memberikan bantuan finansial secara pribadi kepada mahasiswa-mahasiswa yang menghadapi kasus tersebut. Selain itu Aso juga memberikan bantuan kepada bekas muridnya yang sedang melanjutkan pendidikan di luar negeri sehingga dapat menyelesaikan studinya, juga kepada mahasiswa yang membutuhkan bantuan untuk mengikuti perlombaan di luar negeri. Jiwa sosialnya juga diwujudkan dengan memberikan bantuan secara pribadi kepada Program Studi Teknik Industri dan belakangan Program Studi Manajemen Rekayasa Industri yang dicintainya, seperti fasilitas perkuliahan, transportasi dan acara-acara dosen dan karyawan.
Selain itu bantuan yang diberikan Aso juga dirasakan dalam kegiatan kemahasiswaan khususnya kegiatan yang diselenggarakan oleh Keluaraga Mahasiswa Teknik Industri (MTI) seperti kompetisi Teknik Industri se-Asia Tenggara, Industrial Engineering Competition (IECOM) 2014 yang diselenggarakan bulan Januari lalu. "Pak Aso itu sangat berjasa untuk IECOM, dapat dikatakan kalau tidak ada Pak Aso IECOM tidak akan sesukses itu. Pak Aso membantu kami dalam menghubungi alumni secara pribadi hingga saat kami kesulitan karena saat itu uang sponsor belum turun Pak Aso mau meminjamkan uang pribadinya untuk acara tersebut," kenang Kevin Harsono (Manajemen Rekayasa Industri 2010), ketua panitia IECOM 2014.
Ir. Aso Kusuma, M. Eng sekarang telah berpulang. Keluarga, sahabat, kolega, dan beribu muridnya hanya dapat mengenangnya melalui jasa dan memori tentangnya. Jasad dosen yang dicintai banyak orang ini mungkin sudah tiada, namun ilmu yang beliau wariskan serta mimpi-mimpi dan harapan yang beliau sebarkan akan terus hidup dan menggema di hati orang-orang yang pernah mengenalnya. Selamat jalan, Pak Aso.
Sumber Gambar: http://monaluthfina.blogspot.com/