Obituari: Selamat Jalan Prof. Dr. Ir. Hang Tuah, M.Oc.E, Ahli Teknik Kelautan Pertama Indonesia

Oleh Muhammad Hanif

Editor Muhammad Hanif

BANDUNG, itb.ac.id - Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Pada hari minggu (25/11/12) pukul 06.15 WIB, keluarga besar Institut Teknologi Bandung berduka setelah ditinggalkan salah satu guru besar Program Studi Teknik Kelautan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ITB, Prof. Dr. Ir. Hang Tuah, M.Oc.E. Salah satu pendiri Program Studi Teknik Kelautan ini lahir di Aceh, 5 Maret 1950 ini meninggal dunia pada usia 62 tahun setelah sekian lama berjuang melawan penyakit yang dideritanya.

Semasa hidupnya almarhum aktif sebagai peneliti, dosen, pembimbing mahasiswa, dan pengabdi masyarakat. Beliau mendapatkan gelar sarjana teknik sipil dari Institut Teknologi Bandung pada 1974, gelar master of science in ocean engineering (M.Oce) pada 1979, dan gelar doctor of philosopy in ocean engineering (Ph.D.) dari Oregon State University, USA, 1983. Beliau merupakan salah satu orang Indonesia pertama yang mendalami keilmuan teknik kelautan. Beliau bahkan merupakan satu dari sedikit orang di kawasan Asia Tenggara yang mendapatkan gelar master dan doktor di bidang teknik kelautan pada masa itu.

"Pengetahuan atau keilmuan yang bersifat mendasar itu tidak akan lekang zaman, sedangkan pengetahuan praktis seperti penggunaan perangkat lunak yang tidak ditopang pemahaman keilmuan akan dengan cepat tergerus seiring dengan perkembangan teknologi," pesan almarhum semasa hidupnya. Hal itulah yang menjadi bekal beliau dan para mahasiswa magisternya untuk mendalami keilmuan teknik kelautan yang lebih mendasar.

Mengabdi kepada ITB

Dalam membesarkan almamaternya, beliau pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil ITB pada 1986-1988. Kemudian menjabat sebagai Ketua Magister Teknik Sumber Daya Air ITB pada 1998-2006 dan periode 1994-1998 beliau menjabat sebagai Kepala Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrodinamik. Di masa itu juga beliau mendirikan Program Studi Teknik Kelautan sekaligus menjadi ketua program studi didalamnya. Atas program yang dirintisnya ini beliau dianugerahi Ganesa Cendekia Wydia Utama.

Sempat menjadi wakil dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) ITB pada 1998-2002, beliau aktif di Ketua Komite Senat ITB pada 2004 hingga 2010. "Pak Hang Tuah adalah orang yang baik, sabar, disiplin, selalu membantu dan membimbing mahasiswanya dengan ilmu-ilmu baru. Beliau sangat mendorong mahasiswanya untuk melakukan hal yang selalu lebih baik dari sebelumnya," ujar Irsan S. Brodjonegoro, Ph. D, Ketua Program Studi Teknik Kelautan saat ini yang pernah menjadi mahasiswa yang dibimbing oleh almarhum.

Sebagai penghormatan atas seluruh jasa-jasa almarhum kepada almamater, ITB melakukan prosesi upacara pelepasan jenazah almarhum pada minggu (25/11/12) pukul 11.00 WIB di Aula Barat ITB. Prosesi  dipimpin langsung oleh Rektor ITB, Prof. Akhmaloka, Ph.D dan dihadiri oleh segenap civitas akademika ITB serta keluarga almarhum.

Berkiprah di Dunia Internasional

Beliau sangat aktif dalam pengabdian masyarakat dengan ikut terlibat dalam proyek pemerintah dan swasta sejak Januari 1983 hingga akhir hayatnya. Beberapa keahliannya yakni perencanaan desain detail dermaga dan pelabuhan, perlindungan pantai, pengembangan prasarana pelabuhan, dan pengembangan rawa pasang surut, jembatan, dam, dan sedimentasi. Beliau juga pernah menjadi visiting proffessor di TU Delft, Belanda pada tahun 2009.

Atas dedikasinya di dunia pendidikan, pemerintah Republik Indonesia memberikan penghargaan Satya Lencana Karya Satya 25 tahun dan Satya Lencana Karya Satya 20 tahun. Banyak publikasinya yang menjadi rujukan dalam keilmuan teknik kelautan dunia yang telah diterbitkan baik di jurnal nasional maupun internasional. Banyak sekali peran yang telah beliau jalankan semasa hidupnya, semoga apa yang telah beliau lakukan dapat bermanfaat banyak bagi sekitarnya khususnya bagi perkembangan ilmu kelautan nasional.