Obituari: Selamat Jalan Purnabakti Guru Besar FITB, Prof. Harsono Pringgoprawiro

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

Dok.Humas ITB/ M.Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id - Segenap keluarga besar Institut Teknologi Bandung (ITB) menyampaikan duka cita yang mendalam atas kepergian Prof. Emeritus Dr. Ir. H. Harsono Pringgoprawiro. Beliau adalah seorang Purnabakti Guru Besar Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB. Almarhum wafat Sabtu (15/6/2024) sekitar pukul 10.15 WIB di Rumah Borromeus, Bandung.

Sebagai bentuk penghormatan terakhir dan penghargaan atas jasa, dharma bakti, serta pengabdian kepada ITB, bangsa, dan negara semasa hidupnya, almarhum disemayamkan serta dilepas di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, Bandung.

Prof. Harsono lahir di 7 Mei 1928 di Jepara, Jawa Tengah. Almarhum menamatkan Hollandsch-Inlandsche School (HIS) pada tahun 1940 di Jakarta, kemudian melanjutkan pendidikan SMP tahun 1946 di Yogyakarta, lalu mengenyam pendidikan SMA di Bogor tahun 1950.

Beliau melanjutkan S1 di FIPIA Universitas Indonesia (UI) tahun 1953, dengan mengambil Jurusan I (Geologi dan Mineralogi) dan menamatkan pendidikannya S1 di tahun 1959.

Kemudian beliau lulus dari Program Doktor di ITB pada tahun 1953. Lima tahun setelahnya, beliau diangkat menjadi Guru Besar pada tahun 1988.
Perjalanan karir almarhum dimulai di Jurusan Geologi ITB, sebagai pengajar Paleontologi, Mikropaleontologi, dan Geologi Sejarah. Beliau juga aktif sebagai dosen luar biasa di UPN Veteran Yogyakarta.

Beliau pun sempat menjabat sebagai Kepala Laboratorium Mikropaleontologi, Sekretaris Jurusan, Ketua Jurusan, Anggota Senat Fakultas, Anggota Senat ITB, dan Dosen Pascasarjana S2 dan S3 di Teknik Geologi ITB.

Tak hanya itu, Prof. Harsono pun pernah berkiprah sebagai dosen luar biasa di Geologi UGM, Geologi Unpad, Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP, dan Universitas Trisakti mulai tahun 1961.

Semasa hidup, beliau pun pernah berkiprah sebagai Badan Keamanan Rakyat dan Tentara Pelajar Brigade Surakarta pada tahun 1945-1949.

Berbagai penghargaan pun pernah beliau dapatkan, seperti Satyalancana Pengabdian 30 tahun dari ITB dan Presiden Indonesia tahun 1997, Satyalancana Bakti Cendekia dan Satyalancana Ganesha Bakti Cendekia Utama dari ITB tahun 2000.

Di sela-sela kesibukannya sebagai kepala rumah tangga, sejak tahun 1994 beliau pun aktif mengajar di Universitas Trisakti, sebagai anggota senat dan tim pakar Lembaga Penelitian Universitas Trisakti.

Salah satu karya monumentalnya adalah disertasinya dalam Kronostratigrafi berdasarkan foraminifera Jawa Timur yang hari ini dipakai secara luas di dalam industri eksplorasi di Indonesia.

Prosesi pelepasan jenazah almarhum Prof. Harsono berlangsung secara khidmat. Guru Besar FITB, Prof. Dr. Ir. Aswan, S.T., M.T., dalam pidato pelepasannya menyampaikan belasungkawa yang teramat dalam atas wafatnya almarhum.

"Kami mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas kepulangan almarhum. Semoga karya bakti almarhum dapat menjadi amalan dan peninggalan yang baik," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Institut ITB, Prof. Dr.-Ing. Ir. Widjaja Martokusumo, mengatakan Prof. Harsono merupakan sosok yang tidak hanya berjasa bagi ITB, namun juga bagi masyarakat luas, bangsa, dan negara.

"Kita semua hadir di sini untuk bersama-sama memberikan penghormatan terakhir atas jasa-jasa, dharma bakti, dan pengabdian almarhum kepada ITB, bangsa, dan negara. Semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya, mengampuni dosa-dosanya dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT," ucap Prof. Widjaja.

"Selamat jalan Prof. Harosono, doa kami selalu menyertai bapak," lanjutnya.

Di sisi lain, perwakilan dari keluarga Prof. Harsono, Aditia Wijoyo Pringgoprawiro, mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar ITB atas segala perhatian dan penghormatan kepada beliau.

"Beliau sangat bangga menjadi seorang pendidik, yang dapat menghantarkan mahasiswa atau murid-muridnya menjadi seseorang yang sukses. Terima kasih karena ITB telah menjadi bagian dari perjalanan dan dedikasi ayah kami di dunia pendidikan," tuturnya.