Obituari : Tokoh Penerbangan ITB, Prof. Oetarjo Diran, Meninggal Dunia
Oleh Medhira Handinidevi
Editor Medhira Handinidevi
BANDUNG, itb.ac.id - Selasa (17/09/13) salah satu tokoh Teknik Penerbangan ITB, Prof. Oetarjo Diran, telah meninggal dunia. Oetarjo yang pernah menjabat sebagai Mantan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tutup usia pda usianya yang ke 79 tahun.
Seperti yang dikutip dari metrotv, Oetarjo meninggal akibat komplikasi penyakit stroke. Keadaan kesehatan beliau memang telah menurun di 1-2 bulan terakhir. Ia sempat dirawat di RSCM Jakarta kemudian setelah kondisinya menurun kembali, ia dipindahkan ke MRCCC Siloam Hospital Semanggi Jakarta. Jenazah disemayamkan di Aula Timur ITB pada Rabu (18/09/13) dan dishalatkan di Masjid Salam ITB. Kemudian Jenazah dikuburkan di TPU Poncol Jalan Kartini Bekasi.
Oetarjo adalah tokoh terkemuka di bidang transportasi, khususnya di bidang transportasi udara. Sebagai dosen Program Studi Teknik Penerbangan ITB ia dikenal sebagai dosen yang "killer" namun juga piawai dalam membuka dan memainkan pikiran mahasiswa. Titelnya sebagai guru besar ITB di bidang kedirgantaraan mencerminkan dedikasi penuhnya pada dunia pendidikan, khususnya pada pendirian Program Studi Teknik Penerbangan.
Di kalangan mahasiswa, Oetarjo dikenal sebagai dosen yang "provokatif" dan juga filosofis. Umumnya di kuliahnya ia sering berbicara kesana kemari dan membuat otak mahasiswa berputar dengan keras. Kemudian ia akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang memaksa mahasiswa menjawab out of the box. Dengan tipe pengajaran yang demikian, Oetarjo menjadi sosok dosen yang special di kalangan mahasiswa.
Menurut salah seorang anak bimbingannya, komitmen dan kinerjanya di KNKT membuat komisi ini tersohor di level nasional bahkan hingga level internasional. Dengan ilmu dan pengalaman yang dimilikinya, Ia dapat memperkirakan secara akurat posisi jatuhnya pesawat. Dan hal ini telah terbukti dalam hasil investigasinya pada kejatuhan pesawat Garuda di Medan, Sumatera Utara. Selain itu, tangan dinginnya juga telah terbukti pada kasus kecelakaan Silk Air di Sungai Musi, Palembang beberapa tahun yang lalu.
Jasa serta komitmennya baik pada dunia pendidikan maupun dunia professional membuat Oetarjo sebagai sosok yang cemerlang bagi Indonesia. Kepergiannya adalah hal yang sangat disayangkan bagi seluruh Civitas Akademika ITB maupun dunia dirgantara Indonesia. Namun semangat serta karya-karyanya akan tetap diingat dan menjadi pengharum namanya walaupun ia telah tiada.
Oetarjo adalah tokoh terkemuka di bidang transportasi, khususnya di bidang transportasi udara. Sebagai dosen Program Studi Teknik Penerbangan ITB ia dikenal sebagai dosen yang "killer" namun juga piawai dalam membuka dan memainkan pikiran mahasiswa. Titelnya sebagai guru besar ITB di bidang kedirgantaraan mencerminkan dedikasi penuhnya pada dunia pendidikan, khususnya pada pendirian Program Studi Teknik Penerbangan.
Di kalangan mahasiswa, Oetarjo dikenal sebagai dosen yang "provokatif" dan juga filosofis. Umumnya di kuliahnya ia sering berbicara kesana kemari dan membuat otak mahasiswa berputar dengan keras. Kemudian ia akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang memaksa mahasiswa menjawab out of the box. Dengan tipe pengajaran yang demikian, Oetarjo menjadi sosok dosen yang special di kalangan mahasiswa.
Menurut salah seorang anak bimbingannya, komitmen dan kinerjanya di KNKT membuat komisi ini tersohor di level nasional bahkan hingga level internasional. Dengan ilmu dan pengalaman yang dimilikinya, Ia dapat memperkirakan secara akurat posisi jatuhnya pesawat. Dan hal ini telah terbukti dalam hasil investigasinya pada kejatuhan pesawat Garuda di Medan, Sumatera Utara. Selain itu, tangan dinginnya juga telah terbukti pada kasus kecelakaan Silk Air di Sungai Musi, Palembang beberapa tahun yang lalu.
Jasa serta komitmennya baik pada dunia pendidikan maupun dunia professional membuat Oetarjo sebagai sosok yang cemerlang bagi Indonesia. Kepergiannya adalah hal yang sangat disayangkan bagi seluruh Civitas Akademika ITB maupun dunia dirgantara Indonesia. Namun semangat serta karya-karyanya akan tetap diingat dan menjadi pengharum namanya walaupun ia telah tiada.