Observatorium Bosscha ITB Mendapat Kehormatan Menjadi Tempat Penelitian Planet Pluto
Oleh alitdewanto
Editor alitdewanto
BANDUNG, itb.ac.id- Observatorium Bosscha ITB kembali menorehkan tinta emas prestasi dengan mendapat kesempatan langka untuk menjadi salah satu observatorium dari 15 lokasi yang akan disinggahi untuk melakukan penelitian planet Pluto. Penelitian ini merupakan kerjasama antara tim Southwest Research Institute,University of Arizona dan Observatorium Bosscha.ITB, serta didukung oleh National Geographic, NASA (National Aeronautics and Space Administration) Planetary Astronomy, serta The New Horizons mission to Pluto. Penelitian tersebut direncanakan akan berlangsung 27 Juni 2011 mendatang.
Penelitian ini akan membantu untuk memahami cuaca, iklim, serta karakteristik Pluto. Pada tanggal 23 dan 27 Juni 2011, Planet Pluto dan kedua satelit alamnya (Charon dan Hydra) akan mengokultasi bintang-bintang terang dan ini dapat diamati dari berbagai daerah sepanjang samudera Pasifik. Okultasi bintang diartikan sebuah benda bergerak diantara pengamat dan bintang yang jauh.
Pluto, seperti halnya Bumi, memiliki atmosfer yang mengandung nitrogen. Akan tetapi Pluto amatlah dingin sehingga nitrogen disana berwujud es beku pada permukaann dan gas. Sejalan dengan proses penghangatan dan pendinginan es Nitrogren di Pluto, atmosfer akan mengembang atau membeku di permukaan. Dengan menjauhnya Pluto dari matahari, atmosfer ini akan menghilang kembali. Atmosfer Pluto secara bertahap akan mendefokuskan cahaya bintang yang digerhanainya dengan laju perubahan terang yang bergantung pada tekanan dan temperatur atmosfer Pluto. Kedua satelit alam Pluto, Charon dan Hydra, akan menutupi cahaya bintang secara penuh sehingga analisisnya akan memungkinkan kita mengetahui ukuran dan orbitnya.
Observatorium Bosscha sendiri memilik banyak keunggulan sehingga dipilih menajdi tempat penelitian, salah satunya karena terletak relatif dekat dengan garis khatulistiwa, dan berada dalam deretan samudera Pasifik. Selain itu, observatorium yang didirikan pada tahun 1923 ini juga memiliki teleskop besar (refraktor ganda 60-cm Zeiss) dan berbagai teleskop menengah (reflektor GOTO 45-cm, reflector Celestron 25-cm) yang akan dilengkapi kamera video CCD yang amat sensitif serta PHOT (Portable High-speed Occultation Telescope).
Pluto, seperti halnya Bumi, memiliki atmosfer yang mengandung nitrogen. Akan tetapi Pluto amatlah dingin sehingga nitrogen disana berwujud es beku pada permukaann dan gas. Sejalan dengan proses penghangatan dan pendinginan es Nitrogren di Pluto, atmosfer akan mengembang atau membeku di permukaan. Dengan menjauhnya Pluto dari matahari, atmosfer ini akan menghilang kembali. Atmosfer Pluto secara bertahap akan mendefokuskan cahaya bintang yang digerhanainya dengan laju perubahan terang yang bergantung pada tekanan dan temperatur atmosfer Pluto. Kedua satelit alam Pluto, Charon dan Hydra, akan menutupi cahaya bintang secara penuh sehingga analisisnya akan memungkinkan kita mengetahui ukuran dan orbitnya.
Observatorium Bosscha sendiri memilik banyak keunggulan sehingga dipilih menajdi tempat penelitian, salah satunya karena terletak relatif dekat dengan garis khatulistiwa, dan berada dalam deretan samudera Pasifik. Selain itu, observatorium yang didirikan pada tahun 1923 ini juga memiliki teleskop besar (refraktor ganda 60-cm Zeiss) dan berbagai teleskop menengah (reflektor GOTO 45-cm, reflector Celestron 25-cm) yang akan dilengkapi kamera video CCD yang amat sensitif serta PHOT (Portable High-speed Occultation Telescope).