Oksigen Jawa: Antara Demografi, Memori Kehidupan, dan Kenangan Masa Kecil

Oleh Annisa Mienda

Editor Annisa Mienda

BANDUNG, itb.ac.id-Ada yang menarik di Galeri Soemardja Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB selama sebulan terakhir (17/04-17/05/15). Bagian teras galeri tampak dilapisi panggung kayu yang tak utuh, menyerupai bangunan yang tengah direnovasi. Melewati pintu masuk galeri, terdapat lorong berkelok seperti labirin yang mengantarkan pengunjung sampai ke ruang pameran utama. Di ruang pameran utama yang cukup lapang itulah terpampang karya-karya Hanafi, seniman kondang Indonesia yang beraliran abstrak. Pada saat itu, ia tengah menyelenggarakan pameran tunggalnya yang berjudul Oksigen Jawa.
Karya yang ditampilkan Hanafi dalam Oksigen Jawa merupakan sebuah otobiografi visual yang menceritakan riwayat hidup sang seniman. Berawal dari pengamatannya terhadap persoalan demografi di Pulau Jawa, Hanafi kemudian melahirkan karya yang mengandung memori tentang kehidupannya di masa lalu, termasuk masa kanak-kanak. Lewat karya-karyanya, Hanafi menyajikan cerita tentang hari-hari tua ayah dan ibunya, kematian kakaknya, keenambelas teman bermain laki-lakinya, mantan pacarnya, ibu pemilik warteg, dan sebagainya.

Memori masa lalu Hanafi dituangkan dalam karyanya yang berbentuk prosa, lukisan, instalasi, dan autobiografi visual. Salah satu prosa yang ditulisnya menceritakan kehidupan sang ayah, seorang veteran tentara nasional yang akhirnya berprofesi sebagai penjahit. Prosa itu berbunyi "Bapak adalah patrun dalam boks, peci dan mesin jahit di bawah lampu yang terus menyala". Selain itu, dalam ruang pameran utama teronggok sebuah ranjang tua bertuliskan "Umi Hani, 62 th". Ranjang tersebut merepresentasikan ranjang yang ditiduri Ibu Hanafi ketika sakit.

Selain menyelenggarakan pameran tunggal di Galeri Soemardja, Hanafi juga berkolaborasi dengan seniman lain untuk mengadakan pertunjukan teater, diskusi seni rupa, diskusi antalogi puisi, serta workshop mengenai kostum teater dan performance art. Hingga Sabtu (16/05/15), seluruh rangkaian acara oksigen Jawa telah dihadiri ribuan pengunjung. Diharapkan seluruh rangkaian acara dalam Oksigen Jawa ini dapat memberikan inspirasi, pengetahuan, serta memperkaya pengalaman estetik bagi pengunjung yang datang.

Sekilas tentang Hanafi

Hanafi lahir di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada 5 Juli 1960. Seniman yang terkenal dengan lukisan lyrical abstraction tersebut aktif mengedepankan narasi-narasi kecil dalam setiap proses penciptaan karya artistiknya. Selain lukisan, Hanafi juga telah menelurkan karya lain berupa seni instalasi dan patung yang seringkali dipamerkan dan disertakan dalam proyek kolaborasi dengan seniman lain.

Sejak tahun 1990 hingga sekarang, Hanafi telah menyelenggarakan 37 pameran tunggal dan 78 pameran bersama, baik di dalam maupun luar negeri. Hanafi juga telah memenangkan sejumlah penghargaan seni, diantaranya Anugrah Kebudayaan FIB UI (2005), Finalis Indofood Art Award (2002, 2003), serta 10 Terbaik Phillips Morris Indonsia Art Award.