Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., dalam sambutannya mengatakan bahwa ITB harus membuka akses sebesar-besarnya untuk memperbesar dampak dengan menjawab harapan bangsa serta memenuhi dan memantau kebutuhan di dunia kerja, dan riset penelitian.

Kini, ITB memiliki 4 multikampus yang terletak di Bandung, Jatinangor, Cirebon, dan Jakarta. Meskipun lokasinya terpisah, namun ITB tetap memiliki identitas yang sama, baik dari visi, misi, tradisi, norma, serta etika. Keseluruhan identitas ini kemudian diikat dengan satu budaya, yaitu budaya ilmiah unggul serta menumbuhkan budaya cinta ilmu, multidisiplin, sikap menjunjung tinggi kebenaran, kejujuran, dan kesetaraan.

“Persebaran ini akan memperluas dan memperkuat jejaring kolaborasi dengan mitra-mitra untuk meningkatkan dampak," ujarnya.

Untuk dapat menjawab tantangan tersebut, dilakukan kolaborasi dengan mitra-mitra melalui ITB Hub. Sementara itu, Kepala Biro Kemitraan ITB, Prof. Dr. Taufiq Hidayat mengungkapkan bahwa ITB Hub didirikan di ITB Kampus Jakarta dalam upaya untuk mempermudah ‘penjemputan bola’.

“Pusat-pusat dari 12 fakultas/sekolah dengan ciri khas mereka ini kemudian akan berkoordinasi dengan berbagai lembaga lain di ITB di mana para peneliti, dosen, dan mahasiswa dengan mitra ITB beraktivitas dalam berbagai kegiatan riset maupun Pendidikan," katanya.

Sebagai informasi, Open House ITB Kampus Jakarta kali ini mengusung tema “Limitless Education: Empowering Change, Inspiring Futures”. Pada kesempatan ini, ITB pun melakukan Grand Launch ITB Hub dan ICE Center.

ITB Hub adalah ruang yang dirancang untuk menghubungkan mitra dan calon mitra dengan berbagai unit di ITB, guna bekerja sama dalam program strategis atau unggulan ITB. Sementara itu, ICE Center berfungsi sebagai platform pelatihan yang menyediakan wadah untuk mengembangkan potensi individu dalam memenuhi kebutuhan non-gelar tanpa terikat kurikulum formal, serta dapat diakses oleh masyarakat luas dengan lebih mudah.

Dalam setiap kegiatan, terdapat sesi konsultasi yang memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan informasi lebih mendalam mengenai berbagai peluang kerja sama dengan ITB di bidang pendidikan dan penelitian. Selain itu, acara ini juga dimeriahkan dengan pameran produk penelitian dan inovasi dari berbagai pusat penelitian di ITB yang berada di bawah naungan Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (LPIT).

Agenda kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan MoU serta Perjanjian Kerja Sama ITB dengan berbagai mitra, yaitu Yayasan Bhakti Tanoto, PT PLN Indonesia Power, Pusat Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan Kementrian Perhubungan, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Royal Medicalink Pharmalab, dan Banyu, Pte. Ltd.

Harapannya, dengan adanya MoU dan PKS ini dapat membuka akses dan memberikan lebih banyak kesempatan pendidikan kepada masyarakat luas dengan mendorong inovasi dan pengembangan teknologi melalui kolaborasi.

Ada juga agenda trial class yang menawarkan pengalaman langsung kepada peserta untuk mencoba suasana pembelajaran di ITB. Peserta dapat mencoba beberapa kelas dengan topik popular, seperti Pengunaan AI dan big data di sektor Energi Terbarukan, Komunikasi Antarbudaya untuk Pemimpin, dan Manajemen Integritas Aset.

Reporter: Najma Shafiya (Teknologi Pascapanen, 2020)