Orasi Ilmiah Prof. Maria Immaculata Iwo: Peran Imunomodulator dalam Kesehatan
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung mengadakan kembali Orasi Ilmiah Guru Besar pada Sabtu (7/12/2024) di Aula Barat ITB. Prof. Maria Immaculata Iwo dari kelompok keahlian Farmakologi - Farmasi Klinis Sekolah Farmasi membawakan topik orasi ilmiah berjudul “Peran Imunomodulator dalam Kesehatan”.
Imunomodulator adalah obat yang mempunyai kemampuan memodulasi sistem imun, meningkatkan respon imun ketika imunodefisiensi, dan menurunkan respon imun ke keadaan normal jika terjadi over reaktif. Pendekatan pengobatan menggunakan imunomodulator terlihat sangat menjanjikan untuk mengobati penyakit, termasuk infeksi, kanker, dan sistem imun.
Saat ini kita hidup lingkungan infektor dan tidak ada yang dapat menghindar dari infektor. Mikroba juga berpotensi menginfeksi penyakit autoimun, sementara itu aktivitas sehari-hari berpotensi menimbulkan stress yang berdampak pada menurunnya sistem imun. Saat ini penyakit prevalensi autoimun semakin meningkat.
“Untuk itu memerlukan obat imunomodulator yang diiringi juga dengan perkembangan industri herbal untuk menghasilkan obat imunomodulator,” ucap Prof. Maria.
Sistem imun memiliki komponen sekitar 1 Kilogram yang terdiri dari komponen organ pusat yaitu sumsum tulang sebagai pembentukan sel darah putih, kelenjar timus dalam pematangan limfosit T. Lalu terdapat juga organ lain seperti lokus limfe, limfa, tonsil, dan usus buntu untuk menjaga tetap sehat. Disamping itu terdapat juga sel-sel seperti sitokin seperti mengkomunikasikan satu sel dengan yang lain, kemudian untuk mengeliminasi patogen seperti granulosit, makrofag dan limfosit. Dan yang sering didengar ketika pandemi mengenai antibodi yang memiliki peran penting untuk mencegah patogen masuk ke dalam tubuh.
“Terdapat dua sistem utama dalam sistem imun yaitu fungsi pengawas dan pertahanan terhadap infektor,” ucap Prof. Maria.
Dalam rangka mengembangkan imunomodulator, terdapat 3 kerja dari imunomodulator, seperti immunostimulation untuk menghadapi immunodeficiency, immunsuppressive untuk mengatasi organ transplantasi supaya tetap hidup di dalam tubuh dan penyakit autoimun, dan tolerogen untuk menjaga sistem imun tetap aktif.
Sumber imunomodulator dapat berasal dari tanaman berbobot molekul rendah. tinggi, hewan/mikroba, dan sintesis. Pengembangan imunomodulator berbasis tanaman beberapa ada pada Tanaman greges otot (Equisetum debille Roxb.) untuk mengatasi Rheumatoid Arthritis, Beruwas Laut [(Scaveola taccoda (Gaertn.) Roxb.] sebagai agen gastroprotektif, Coccinia grandis (L.) Voigt {Ivy Gourd, Timun padang} yang dapat mengatasi infeksi, ekstrak Nanoemulsi Buah Piper cuceba L. f yang membuat neuroprotektif, menghambat inflamasi dan stress oksidatif, dan menghambat gangguan kognitif.
Reporter: Yohana Aprilianna (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)