Pakar ITB Berbagi Tips Menjaga Kebugaran saat I'tikaf
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Menjelang akhir Ramadan, umat islam dianjurkan melakukan I'tikaf atau berdiam diri di masjid dalam rangka lebih mengintensifkan diri untuk beribadah. Kegiatan ini biasa dilakukan saat memasuki 10 hari terakhir puasa.
Namun, bagi seseorang yang tetap bekerja di keesokan harinya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka menjaga tubuh tetap bugar untuk aktivitas kerja tetap berjalan.
Ketua Kelompok Keahlian Ilmu Keolahragaan Institut Teknologi Bandung Dr. Samsul Bahri, M.Kes., memberikan beberapa tips agar stamina tetap terjaga selama Ramadan, meski harus I'tikaf dan bekerja.
1. Menjaga Keseimbangan Asupan Makanan
Rasa lelah dan mengantuk, menurut Dr. Samsul bisa terjadi karena akumulasi dari proses buka puasa dan sahur yang kurang baik karena kurang seimbangny antara asupan makanan, nutrisi dengan energi yang dikeluarkan.
Energi yang dikeluarkan tubuh dalam sehari dengan aktivitas normal adalah 2500 kalori untuk laki-laki, dan 2000 kalori untuk wanita.
"Kita-kiatnya, waktu berpuka harus memenuhi 4 sehat dan lima sempurna, atau gizi seimbang. Mau tidak mau kita harus melakukan pola makan sehat di sisa puasa ini. Sebetulnya kalau sudah terpenuhi 4 sehat 5 sempurna, tak perlu minum vitamin,” ujarnya.
2. Banyak Minum Air Putih
Saat puasa, cairan tubuh sangat berkurang. Untuk itu, selama waktu berbuka sampai dengan sahur, hendaknya harus banyak minum air putih. Tubuh manusia memerlukan 2 liter setiap hari atau setara dengan 8 gelas sehari. “Kandungan air di dalam tubuh harus dijaga dengan tetap memenuhi kebutuhan air dalam tubuh tersebut,” ucapnya. Lalu hindari makan-makanan yang berminyak, karena kurang berserat seperti gorengan.
3. Pentingnya Sahur
Kemudian tak lupa untuk makan sahur. Selain bagi umat agama islam disunatkan, juga secara kesehatan baik untuk cadangan energi selama sehari penuh beraktivitas. “Habis sahur jangan tidur, karena nanti akan mempengaruhi metabolisme dalam tubuh,” selorohnya. Usahakan olahraga pagi yang ringan-ringan setelah sahur dengan diawali stretching atau peregangan otot.
"Menjelang berbuka, juga bisa melakukan jogging kecil-kecilan. Kalau di kantor bisa dilakukan dengan cara naik turun tangga," tambahnya.
4. Mengatur Ritme I'tikaf
Saat melaksanakan I'tikaf, menurut Dr. Samsul bisa diselingi dengan stretching untuk meregangkan otot-otot yang tegang, kaku dan pegal. Kemudian tak lupa untuk sering minum air putih. "Kemudian ikuti naluri tubuh, kalau sudah tak sanggup tubuh jangan dipaksakan. Bisa dilakukan stretching tadi," katanya.
Puasa diketahui merupakan kewajiban bagi umat Islam. Jika semua dilakukan dengan penuh keikhlasan, lapar dan lelah sebetulnya tidak akan terasa, ujarnya. “Bahkan sering ada keajaiban orang yang di hari biasa memiliki magh, ketika puasa maghnya tidak kambuh. Pola makan yang teratur ketika puasa juga bisa mengontrol asam lambung," kata Samsul.