Pamerkan Bisnis Inovasi Mahasiswa, SBM ITB Gelar Ganesha Business Festival Exhibition 2023
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id — Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB mengadakan Ganesha Business Festival (GBF) Exhibition pada Sabtu (15/4/2023) hingga Minggu (16/4/2023) di Parkir Barat Trans Studio Mall Bandung.
GBF Exhibition merupakan salah satu rangkaian acara GBF 2023 yang akan diselenggarakan oleh SBM ITB melalui Keluarga Mahasiswa Manajemen (KMM) dan Ikatan Mahasiswa Kewirausahaan “Artha” (IMK “Artha”) untuk menampung ide dan produk bisnis bagi lebih dari 80 startup milik mahasiswa SBM ITB selama masa studi dan memanfaatkan pendekatan low-touch marketing.
Pameran ini turut menyediakan sesi startup modal ventura, demo memasak, dan live performance yang melibatkan pemusik dari kalangan mahasiswa ITB. Tak hanya itu, pameran ini juga ingin menambah wawasan generasi muda tentang dunia bisnis dengan mengundang CEO Mantappu Corp Jehian Panangian Sijabat, Reg. Account Manager Samsung Indonesia Awla Fajri Assalam, dan Owner Lokasaji Icha Swavira sebagai pembicara pada sesi grand talkshow. Talkshow ini diadakan untuk berbagi wawasan berdasarkan pengalaman para bintang tamu dalam membangun bisnis dari awal.
Ketua Program Studi Kewirausahaan SBM ITB Sonny Rustiadi, M.B.A., Ph.D., mengatakan kegiatan tersebut terbuka untuk umum dan pameran bisnis tersebut merupakan ajang untuk mempromosikan bisnis-bisnis yang telah dibangun oleh mahasiswa SBM ITB dari berbagai jenjang dan jurusan.
"Total bisnis yang berpartisipasi dalam pameran ini berjumlah 144, yang mana terdiri dari bisnis-bisnis untuk mata kuliah Pengalaman Bisnis Terpadu (IBE), Bisnis Terpadu Asia (IBA), Pengantar Rekayasa dan Desain (PRD), Start-up Business Practice (SBP), maupun prototyping mahasiswa jurusan Kewirausahaan," ungkap Sonny.
Tak hanya memamerkan produknya, peserta exhibition pun melakukan pitching kepada konsultan bisnis dari Progressio Consulting Group pada hari pertama dan kedua acara. Delapan kelompok terpilih diberikan kesempatan untuk melakukan pitching terbuka di atas panggung yang dapat disaksikan oleh seluruh pengunjung pameran.
Selama pameran berlangsung, banyak booth yang ramai diserbu pembeli, salah satunya adalah Gema Angin Laut. Lebih dikenal dengan nama Gemala, Gema Angin Laut menjual produk-produk fashion dengan kain nusantara, seperti outer, vest, obi belt, kemeja, rok lilit, hingga scrunchies.
“Exhibitionnya seru banget karena ini pertama kali kami mengadakan offline sales. Biasa online hanya berinteraksi lewat chat pelanggan langsung pengiriman, kalo sekarang bisa berekspresi sekaligus berinteraksi langsung dengan calon pembeli,” ujar Danny Lewi, CEO Gema Angin Laut saat diwawancara di tengah acara.
Reporter: Bashravie Thamrin (Manajemen, 2024)