Pelantikan 44 Apoteker Baru oleh Sekolah Farmasi

Oleh niken

Editor niken

BANDUNG, itb .ac.id - Setiap tahunnya, Sekolah Farmasi (SF) ITB menyelenggarakan program pendidikan profesi apoteker bagi sarjana (S1) bidang studi farmasi untuk menjadi Apoteker (Pharmacist). Sasaran pendidikan apoteker adalah tercapainya kompetensi apoteker sesuai dengan persyaratan nasional (Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia) dan global (Federation Internationale Pharmaceutique / FIP). Dengan standar kompetensi tersebut, lulusan diarahkan sesuai minat bekerja di berbagai sektor kefarmasian : industri farmasi (formulasi, bahan baku), pelayanan kefarmasian (rumah sakit, apotek), regulasi (pengawasan, pembinaan, pengujian dan pemeriksaan), saintifik (penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan), serta sektor lain yang berkaitan dengan kefarmasian.
Jumat (12/05/2010), SF ITB menyelenggarakan pengambilan sumpah dan pelantikan 44 orang apoteker baru semester I tahun akademik 2009/2010 yang dilaksanakan di Aula Timur ITB dan dipimpin langsung oleh Dekan Sekolah Farmasi ITB selaku ketua pelaksana ujian program pendidikan profesi apoteker. Pendidikan Profesi Apoteker diselenggarakan dalam dua semester berturut-turut, terdiri atas perkuliahan, kerja praktek profesi dan ujian apoteker. Di setiap semester dilaksanakan baik perkuliahan maupun kerja praktek dengan jenis yang berbeda (industri, rumah sakit, apotek, pemerintahan, atau laboratorium klinik). Setelah menjalani dua semester tersebut, para calon apoteker menjalani ujian apoteker. Ujian Apoteker Sistem ujian apoteker dirancang untuk mengukur kemampuan seorang calon apoteker dalam memenuhi standar pengetahuan akademik, keterampilan profesional, sikap dan etika sebagai sarjana penyandang jabatan profesi. Ujian apoteker mencakup 3 kelompok materi : aspek regulasi obat, aspek informasi obat dalam pelayanan kefarmasian, dan aspek produksi dan pengendalian mutu obat. Ujian tahap satu adalah ujian penelusuran pustaka, dilaksanakan di perpustakaan Sekolah Farmasi ITB pada bulan Maret. Ujian tahap dua adalah ujian laboratorium, dilaksanakan di laboratorium-laboratorium Sekolah Farmasi ITB pada bulan April 2009, lalu selanjutnya peserta mengikuti ujian tahap tiga. Ujian tahap tiga adalah ujian lisan, dimana tim penguji melibatkan penguji luar dari kalangan ISFI, Praktisi, Industri, Rumah Sakit, dan Pemerintahan selain dari staf pengajar Sekolah Farmasi ITB itu sendiri. Seluruh peserta pada ujian tahap tiga ini dinyatakan lulus dan berhak untuk dilantik menjadi apoteker baru lulusan terbaik Sekolah Farmasi ITB . Lulusan terbaik dan peraih nilai ujian Apoteker tertinggi pada Semester I 2009/2010 ini adalah Sdri. Etin Diah Permanasari yang sekaligus meraih dua penghargaan dari Dexa Medica dan Sekolah Farmasi ITB. Pada acara ini diberikan pula penghargaan mahasiswa berprestasi tingkat Sarjana di Sekolah Farmasi yaitu: Mahasiswa Berprestasi I : Nazerita Nidyasari, NIM. 10706075 (Prodi STF) Mahasiswa Berprestasi II : Levina Ferdiana, NIM. 10706075 (Prodi FKK) Mahasiswa Berprestasi III : Rifina Yanurita Afandi , NIM. 10706017 (Prodi STF)