Peluncuran Program Hibah Kompetisi Berbasis Institusi 2008
Oleh Krisna Murti
Editor Krisna Murti
Bandung, itb.ac.id - Direktur Jenderal Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti), Satryo Soemantri Brodjonegoro, beserta jajarannya mengadakan pertemuan dengan rektor-rektor dan para perwakilan perguruan tinggi di seluruh Indonesia dengan fasilitas teleconference. Pertemuan yang dilangsungkan Kamis (1/2) lalu ini dalam kerangka peluncuran Program Hibah Kompetisi (PHK) berbasis institusi untuk tahun 2008.
PHK merupakan salah satu implementasi Strategi Jangka Panjang Pendidikan Tinggi (Helts, Higher Education Long Term Strategy) 2003-2010 yang diarahkan untuk meningkatkan daya saing bangsa dengan dilandasi oleh otonomi penyelenggaraan pendidikan dan kesehatan organisasi. PHK sendiri sudah diinisiasi sejak tahun anggaran 2004. Tahun anggaran 2008 ini, Dirjen Dikti meluncurkan PHK berbasis Institusi, di mana perguruan tinggi yang mengajukan program ini akan diberi otonomi secara penuh atas program yang diajukan.
Teleconference dilakukan dalam dua sesi; 16 node perguruan-perguruan tinggi yang ada di belahan Barat Indonesia dilakukan pada pagi hari, mulai pukul 9.00 WIB. Diantaranya adalah node ITB yang bukan hanya dihadiri oleh Rektor ITB dan beberapa pejabat rektorat ITB, namun juga Rektor dan perwakilan perguruan-perguruan tinggi di Bandung, seperti Politeknik Bandung, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Pendidikan Indonesia, Sekolah Tinggi Seni Indonesia, Universitas Widyatama, Universitas Pasundan, Institut Teknologi Nasional. Hadir pula perwakilan Koordinatorat Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah IV. Turut dalam 16 perguruan tinggi Indonesia belahan barat, antara lain, Universitas Sriwijaya, ITS, Universitas Gajah Mada, Universitas Jambi, Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Syahkuala, Universitas Riau. Di masing-masing node ini juga bergabung banyak perguruan tinggi lain, baik perguruan tinggi negri maupun swasta. Sesi kedua yang melibatkan 16 node perguruan tinggi di belahan Timur Indonesia dilakukan pukul 11.00 WIB. Total terdapat 32 node perguruan tinggi yang terhubung dengan Dikti Pusat di Jakarta. Teleconference ini memanfaatkan jaringan Inherent, Indonesian Higher Education Network, salah satu implementasi program Dikti yang dimotori oleh ITB.
Dalam teleconference, setelah Satryo memberikan pengantar peluncuran program PHK berbasis institusi, dari tiap perguruan tinggi berkesempatan mengajukan pertanyaan dan tanggapan. Banyak tanggapan positif muncul menyambut baik model tatap muka dengan jajaran Dikti pusat yang menggunakan fasilitas teleconference karena sangat mempermudah, terutama bagi perguruan tinggi yang letak geografisnya jauh dari Jakarta. Informasi lengkap mengenai program ini dapat diakses melalui http://www.dikti.org/phk.