Pemanfaatan dan Inovasi Bahan-bahan dari Alam Melalui ASOMPS 2023

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id - Saat ini bidang kesehatan dan medis perkembangannya telah semakin signifikan. Masyarakat pun sudah semakin membangun kesadaran akan hidup sehat. Salah satunya adalah dengan perkembangan penemuan obat herbal serta semakin maraknya penggunaan obat tradisional ini di masyarakat.

Untuk mendukung hal tersebut, Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB), bekerja sama dengan Fakultas Farmasi dari berbagai universitas yang ada di Indonesia, yakni Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana (UBK), Universitas Hasanuddin (UNHAS), Universitas Mulawarman (UNMUL) dan Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI), menyelenggarakan The Asian Symposium on Medicinal Plants, Spices, and Other Natural Products (ASOMPS) 2023. Acara tersebut diadakan pada Kamis hingga Sabtu (5-7/10/2023) di Sasana Budaya Ganesha, Jalan Tamansari, Bandung.

Acara tersebut didukung oleh Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Terdapat sekitar 165 peserta dari dalam negeri, 23 peserta dari luar negeri yang berasal dari total 12 negara.
Agenda berskala internasional ini pun menghadirkan 3 keynote speaker, 16 plenary speaker, serta 12 invited speaker yang berasal dari dalam serta luar negeri.

Guru Besar dari Kelompok Keahlian Biologi Farmasi sekaligus Chairman ASOMPS XVIII, Prof. Dr. Elfahmi, S.Si., M.Si., menyatakan simposium ini merupakan tempat berkumpulnya para peneliti, ahli, serta peminat bahan alam untuk saling bertukar pengetahuan dan wawasan.

"ASOMPS ini adalah sebuah pertemuan scientific yang mengumpulkan banyak ahli dari dalam serta luar negeri. Di sini para ahli bisa saling sharing mengenai berbagai hal dari soal keilmuan hingga industri," ujarnya.

Dia mengatakan perkembangan ilmu dan teknologi sangat mendukung penelitian tentang obat-obatan produk alami dalam berbagai aspek. Terlebih, Indonesia merupakan salah satu negara yang dianugerahi banyak tanaman herbal yang dapat digunakan.

"Indonesia memiliki sistem pengobatan tradisional yang terkenal dengan jamu dan sudah digunakan sejak lama. Hal tersebut sudah menjadi kebiasaan turun temurun. Maka dari itu, berbagai temuan baru serta penelitian mengenai obat-obatan herbal serta natural product merupakan hal yang sangat penting," ucapnya.

Beliau pun berharap, agar ke depannya pemanfaatan jamu maupun obat-obatan herbal akan lebih marak lagi digunakan oleh masyarakat. Tidak hanya sebagai alternatif pengobatan, namun juga menjadi produk yang digunakan sehari-hari untuk menjaga kesehatan.

Di sisi lain, International Advisory Committee ASOMPS, Dr. Barry Neil Noeler, mengatakan ASOMPS 2023 menjadi sebuah ajang untuk mempererat lagi kerja sama atau networking para peneliti, khususnya di Asia.

Dr. Barry menyatakan pemanfaatan obat-obatan bahan alami sesungguhnya sudah termasuk ke dalam core scientist sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Dengan adanya ASOMPS 2023, dia berharap universitas maupun lembaga pendidikan dapat semakin aktif juga menyosialisasikan penggunaan natural product, terutama di bidang industri.

"Jadi ke depannya, para universitas bisa saling bersinergi untuk pemanfaatan natural product menjadi semakin masif, utamanya di bidang industri," tuturnya.

Menurutnya, perkembangan obat-obatan tradisional sudah sangat pesat pada masa kini. Namun, dia berharap para peniliti bisa terus mengembangkan berbagai inovasi, khususnya dalam bidang teknologi untuk pemanfataan obat-obatan herbal ini.

"Ke depannya, para peniliti bisa terus berinovasi dan membangun kebiasaan scientist untuk penggunaan bahan-bahan dari alam ini," ujarnya.