BRIN Bahas Strategi dan Kebijakan Akselerasi Inovasi pada Pemanfaatan Tanaman Herbal di ASOMPS XVIII ITB

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id – Asian Symposium on Medical Plants, Spices, and Other Natural Products (ASOMPS) XVIII diselenggarakan di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Kamis (5/10/2023). Sebagai lembaga yang berwenang mengelola inovasi dan riset, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan pandangannya yang disampaikan oleh Kepala Pusat Riset Rekayasa Genetika, Dr. Ratih Asmana Ningrum, S.Si., M.Si.

Isu kesehatan nasional menjadi salah satu prioritas Indonesia dengan digaungkannya Transformasi Kesehatan Nasional pada 2022. Salah satu fokus utamanya yakni transformasi dalam ketahanan kesehatan yang diwujudkan dalam penguatan pengembangan farmasi nasional.

Namun, permasalahannya, sekitar 90% bahan baku farmasi dan medis masih impor dengan nilai mencapai sekitar 1,8 miliar USD pada 2022. Padahal Indonesia merupakan megabiodiversitas dengan sebaran 2.500-7.500 spesies untuk tanaman herbal yang seharusnya bisa mengakomodasi kebutuhan nasional.

Indonesia pun berencana mentransformasi kesehatan melalui peningkatan upaya ketahanan farmasi. Langkah yang diambil adalah meningkatkan produksi mandiri seiring dengan mengurangi jumlah ketergantungan bahan impor.

Dalam hal ini, BRIN berpegang teguh pada peningkatan indeks inovasi dan riset nasional di bidang pemanfaatan tanaman herbal. Data menunjukkan bahwa sebesar 59,12% masyarakat Indonesia menggunakan pengobatan herbal dan 95,6% penggunanya menyatakan pengobatan tersebut efektif.

Saat ini, Indeks Inovasi Indonesia masih tertinggal dari sejumlah negara ASEAN. BRIN pun aktif mengajak talenta-talenta muda melaksanakan riset untuk mencapai transformasi melalui skema riset yang ditawarkan.

“BRIN juga membuka pendanaan untuk umum, tidak hanya untuk BRIN saja. Kami bersifat terbuka, tanpa memedulikan dia periset BRIN atau bukan,” ujar Dr. Ratih.

Strategi yang BRIN bawakan di antaranya justifikasi regulasi yang adaptif, memfasilitasi open platform wadah penelitian, mobilitas periset dengan berbagai skema, dan pemutakhiran fasilitas. BRIN berupaya mewujudkan tujuan Indonesia dalam meningkatkan kapabilitas pemanfaatan tanaman-tanaman obat untuk ketahanan kesehatan nasional.

“BRIN merupakan pusat kolaborasi dan penggerak multipihak untuk keterlibatan global melalui infrastruktur platform terbuka, pengelolaan talenta nasional, dana penelitian dan inovasi, fasilitasi dan regulasi penelitian, dan inovasi untuk percepatan produk tanaman obat,” tuturnya.

Beliau meyakini dengan strategi-strategi tersebut Indonesia akan menjadi lebih resiliens terhadap isu kesehatan nasional. Hal ini juga didukung dengan adanya bonus demografi Indonesia yang berpotensi besar dalam menciptakan sumber daya manusia unggul di masa depan.

Reporter: Lukman Ali (Teknik Mesin/FTMD, 2020)

Editor: M. Naufal Hafizh