Peneliti ITB Lakukan Analisis Melisopalinologi untuk Mengetahui Komposisi Madu Lokal
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
*Sumber: freepik.com
BANDUNG, itb.ac.id—Karakteristik dan kualitas madu sangat bergantung pada komposisi flora lokal, kondisi geografis, bunga yang dihinggapi, hingga waktu panen dari madu. Oleh karena itu, informasi mengenai komposisi tumbuhan akan membantu para peternak lebah mengkarakterisasi madu sehingga nilainya bertambah.
Tim dari Kelompok Keahlian Paleontologi dan Geologi Kuarter, melakukan pendekatan melisopalonologi yang menelaah kandungan serbuk sari dalam madu untuk mengetahui asal sumber serbuk sari. Tim yang dipimpin seorang ilmuwan ITB Dr.rer.nat. Maria Sekar Proborukmi, S.T., M.Sc., tersebut bekerja sama dalam program pengabdian kepada masyarakat dengan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan Institut Teknologi Bandung untuk memeriksa komposisi sumber serbuk sari dari madu yang dikumpulkan di Desa Wisata Mekarwangi, Sindangkerta, Kabupaten Bandung. Dengan informasi dari madu, nilai jual dan daya saing produk lokal serta potensi wisata lain di sekitar wilayah Desa Mekarwangi dapat meningkat.
Baca selengkapnya: Terap - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (itb.ac.id)
“Informasi mengenai komposisi serbuk sari dalam madu sangat bermanfaat. Bagi peternak lebah dan konsumen, informasi tersebut dibutuhkan karena menjelaskan orisinalitas dan sumber flora, asal dan jenis madu, serta upaya konservasi dan penanaman tanaman bunga untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi madu,” ujar Dr. Maria.
Menurutnya, program ini akan dilanjutkan tahun ini, untuk mendapatkan acuan pelabelan madu setiap musim panennya dengan analisis melisopalinologi. Selain dapat memberdayakan masyarakat Desa Mekarwangi dalam bidang pariwisata, upaya tersebut juga dapat mengenalkan budaya dan produk lokal lain seperti teh, kopi, ganyong, kelinci, dan lain-lain.
Reporter: Najma Shafiya (Teknologi Pascapanen, 2020)