Penerimaan Mahasiswa Baru ITB: Memanfaatkan Peluang di Universitas Unggul

Oleh Samuel Simon

Editor Samuel Simon

BANDUNG, itb.ac.id – Rabu (13/8), Sabuga dipadati lebih dari 4294 orang. Mereka adalah mahasiswa-mahasiswa baru yang akan menimba ilmu di ITB. Dari jumlah tersebut, 3079 orang di antaranya merupakan mahasiwa yang akan menempuh pendidikan di jenjang sarjana. Jarum jam masih menunjukkan pukul 6.30, namun tiga ribu lebih mahasiswa telah berbaris rapi di depan Sabuga sambil meneriakkan Salam Ganesha. Tak lama setelah itu, satu per satu dari mereka memasuki auditorium utama Sabuga. Diperlukan waktu hampir satu jam ketika seluruh mahasiswa baru duduk di dalam auditorium utama. Empat ribu orang tersebut membuat suara dengungan dari seluruh penjuru auditorium. Namun, dengungan tersebut mendadak berhenti digantikan kesunyian, ketika Keluarga Paduan Angklung mulai memainkan lagu pembuka Sidang Penerimaan Mahasiswa Baru ITB 2008. Setelah itu, Paduan Suara Mahasiswa menyanyikan Mars ITB dan seluruh hadirin berdiri menyambut kedatangan barisan kehormatan rektor ITB, Majelis Wali Amanat, Majelis Guru Besar, dan Senat Akademik di tempat tersebut. Suasana menjadi khidmat ketika mahasiswa-mahasiswa baru tersebut diminta untuk berdiri, diresmikan menjadi mahasiswa ITB, dan diambil janjinya untuk membaktikan diri dan ilmu mereka bagi ibu pertiwi. Kemudian, rektor ITB memberikan sambutannya kepada mahasiswa baru. Dalam sambutan tersebut, Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc. menyebutkan prestasi-prestasi mahasiswa ITB selama satu tahun terakhir, mulai dari bidang teknik seperti gelar juara pada kontes mendesain “chip”, hingga bidang bisnis. Hal tersebut dimaksudkan agar para mahasiwa baru menjadi terpacu untuk mengikuti jejak kakak-kakak mereka. Apalagi, berdasarkan data yang didapat, para mahasiswa baru ini (khususnya untuk jenjang sarjana) berhasil melewati angka minimum “passing grade” ITB yang nilainya 721. Angka ini merupakan angka tertinggi bila dibandingkan semua universitas yang ada di Indonesia. Mahasiswa-mahasiswa baru ini adalah anak-anak bangsa yang terpilih. Mereka telah melewati saringan yang sangat ketat, dan masuknya mereka di ITB bukanlah suatu kebetulan semata. Mereka telah mendapatkan suatu peluang dan kesempatan yang istimewa untuk menuntut ilmu di salah satu universitas unggul di Indonesia, bahkan di dunia. Oleh sebab itu, sekarang adalah saatnya bagi mereka untuk memanfaatkan peluang tersebut, hingga akhirnya mereka dapat memberikan yang terbaik bagi diri mereka sendiri, keluarga, almamater tercinta, serta bangsa dan negara ini.