Pengembangan Fasilitas China-Indonesia Joint Research Laboratory for New Energy Materials and Metallurgical Engineering Technology di ITB Kampus Jatinangor
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama dengan GEM (Perusahaan daur ulang logam terkemuka di China dan dunia) tengah membangun “China-Indonesia Joint Research Laboratory for New Energy Materials and Metallurgical Engineering Technology”, di ITB Kampus Jatinangor. Laboratorium ini dikembangkan dalam rangka memperkuat fasilitas riset multidisiplin dan pengajaran di ITB, khususnya di bidang material energi baru dan rekayasa metalurgi. Pada tanggal 6 November 2023, telah ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan tripartit antara ITB-GEM dan Central South University (CSU) China yang dilakukan di di Gedung Rektorat ITB. Penandatangan MoU tersebut dilakukan oleh Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. dan CEO of GEM Co., Ltd., Prof. Xu Kaihua, yang juga merupakan guest professor di Program Studi Teknik Metalurgi, FTTM ITB. Kerja sama yang akan dilakukan meliputi pengembangan Joint Research Lab untuk riset dan pendidikan di bidang material energi baru dan teknik metalurgi, pemberian beasiswa untuk mahasiswa sarjana dan pascasarjana ITB, dan program double degree pada level magister antara ITB-CSU.
Proses pembangunan China-Indonesia Joint Research Laboratory untuk Material Energi Baru dan Teknik Metalurgi di ITB Kampus Jatinangor telah dimulai pada awal April 2024 dan ditargetkan selesai pada pertengahan Juli 2024. Joint Research Lab ini terdiri atas 2 (dua) lantai dengan total luas area sekitar 1800 m2. Menurut Prof. Zaki Mubarok, Ketua Tim PIU (Project Implementation Unit) yang ditemui di Kantor Wakil Dekan Bidang Akademik, Sekolah Pascasarjana ITB pada Rabu, 12 Juni 2024, Joint Research Laboratory tersebut direncanakan terdiri atas 16 ruangan yang akan digunakan untuk penempatan peralatan-peralatan baru untuk proses sintesis material energi baru dan rekayasa metalurgi serta peralatan-peralatan analisis seperti X-ray fluorescence (XRF), X-Ray Diffraction (XRD), Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS), Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS), Lase Ablation, Scanning Electron Microscope (SEM), Electron Probe micro-analyzer (EPMA), Ion Chromatography (C), Gass Chromatography (GC), Particle Size Analyzer (PSA), Zeta Potential Analyzer, dan Servopulser Servo Dynamic Systems. Sementara itu, peralatan-peralatan proses meliputi reaktor-reaktor gelas, autoclave dengan beberapa volume, mixer-settler, Cylindrical battery R and D line, dan beberapa alat lainnya. Saat Pimpinan ITB yang dipimpin rektor meninjau laboratorium di Kampus Jatinangor pada tanggal 11 Juni 2024, sebagian unit peralatan sudah tiba di lokasi. Sementara itu, lantai 2 laboratorium diperuntukkan untuk ruang-ruang rapat, kantor, dan ruang belajar. Selain fasilitas utama, laboratorium juga dilengkapi dengan fasilitas penampungan limbah cair dan pengolahan gas buang (scrubber).
Dengan pengembangan joint research laboratory ini diharapkan terjadi penguatan hingga lompatan dalam riset di bidang material energi baru dan hilirisasi berbasis sumber daya mineral di dalam negeri melalui rekayasa proses metalurgi. Diharapkan fasilitas yang dikembangkan ini dapat mendukung riset multidisiplin dalam bidang material energi baru yang sudah dikembangkan di beberapa Kelompok Keahlian (KK) di ITB, baik di hulu pada penyediaan bahan baku maupun di hilir untuk menghasilkan material-material energi baru yang inovatif. Fasilitas baru yang dikembangkan ini diharapkan dapat saling melengkapi dan bersinergi dengan fasilitas yang sudah dikembangkan sebelumnya di ITB serta mendorong budaya ilmiah unggul di ITB. Fasilitas yang dikembangkan diharapkan juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan pendidikan baik perkuliahan maupun praktikum pada bidang yang terkait. Sejalan dengan pengembangan fasilitas Joint Research Lab ini, telah dikembangkan Program Magister Multidisiplin Material Baterai yang akan dibuka mulai Semester I, 2024-2025. Dari skema kerja sama ITB-GEM ini disediakan beasiswa untuk 10 orang calon mahasiswa Program Magister Multidisiplin Material Baterai ini dan 2 orang calon mahasiswa program doktor dengan topik penelitian disertasi mengenai material baterai. Para mahasiswa program magister dan doktor ini diharapkan dapat melakukan riset di laboratorium yang dibangun dan akan diberikan juga kesempatan untuk melakukan research sandwich di CSU dan fasilitas lab/industri GEM di Tiongkok dan/atau Morowali, Sulawesi Tengah.