Pengumuman PMBP ITB Terpusat 2010 : Menjaring 1119 Mahasiswa
Oleh Vernida Mufidah
Editor Vernida Mufidah
BANDUNG, itb.ac.id - Pengumuman ujian Penelusuran Minat, Bakat dan Potensi (PMBP) ITB Terpusat 2010 sejak pukul 14.00 WIB pada Rabu (09/06/10) dapat diakses melalui website ITB www.itb.ac.id. Jumlah peserta yang diterima pada PMBP ITB Terpusat kali ini 1119 orang dari total 8071 peserta yang mendaftar. Bertambahnya jumlah peserta yang mendaftar pada tahun ini menyebabkan persaingan untuk menjadi seorang mahasiswa ITB menjadi lebih ketat.
Menurut Kasubdit Penjaringan Mahasiswa Mindriani Syafila yang ditemui saat Konferensi Pers mengenai PMBP ITB Terpusat, untuk mendapatkan kursi sebagai mahasiswa ITB, seorang peserta harus mengalahkan 20.755 peserta lain, karena terdapat tiga pilihan di PMBP ITB Terpusat. Persaingan yang ketat terjadi di Fakultas Teknologi Industri(FTI), dengan 1512 peminat di pilihan 1, 538 peminat di pilihan 2, dan 174 peminat di pilihan 3. Total peminat FTI adalah 2224 orang dengan kuota penerimaan 104 mahasiswa. FTI menjadi fakultas yang paling banyak diminati, disusul oleh Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) dengan 1328 peminat, kemudian Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) dengan 1293 peminat.
"Dari jumlah peserta yang diterima, 185 peserta merupakan peserta yang mendapatkan beasiswa baik dari BIDIK MISI maupun beasiswa Pemprov Jabar. Sehingga jumlah peserta yang diterima dari jalur umum pada PMBP ITB Terpusat adalah 934 orang. Para peserta yang diterima baik dari PMBP Terpusat maupun Daerah diwajibkan untuk mendaftar ulang pada Rabu (16/06/10)." tegas Hasanudin Zainal Abidin sebagai Waki Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan dan Alumni.
Menurut Hasanudin, PMBP ITB tetap diselenggarakan meski Undang-undang Badan Hukum Pendidikan (BHP) dibatalkan. Hal ini dikarenakan untuk memberikan keadilan dalam subsidi pemerintah yang diberikan kepada setiap mahasiswa. Sebagai contohnya biaya kuliah selama di ITB sampai lulus adalah 100 juta rupiah, tetapi pemerintah hanya memberikan subsidi 80 juta sehingga 20 juta harus dibayarkan oleh mahasiswa tersendiri. Apabila setiap mahasiswa baik yang miskin maupun kaya harus membayar jumlah yang sama. Hal itu tidak adil, sehingga PMBP ITB harus diselenggarakan untuk menjaring orang-orang yang mampu secara finansial untuk melakukan subsidi silang.
Sistem Ujian Terpercaya
Sistem ujian PMBP ITB memang berbeda dengan ujian masuk perguruan tinggi lain, contohnya dalam keamanan dan kerahasiaan soal. Dimana naskah soal tidak diperbolehkan untuk dibawa pulang oleh peserta. "Kami tidak ingin calon mahasiswa belajar dari soal, kami menginginkan calon mahasiswa yang memiliki nalar yang cukup tinggi dalam mengerjakan soal. Bukan dengan cara-cara cepat" terang Mindriani Syafila mengenai alasan mengapa peserta tidak diperbolehkan membawa soal.
Selain itu pengawas ujian tidak sembarang orang, semua pengurus ujian adalah pegawai ITB yang memiliki sertifikat untuk mengawas ujian. Ditambah dengan pelatihan yang diberikan. Sehingga sistem ujian PMBP ITB dapat dipercaya keamanannya.
"Dari jumlah peserta yang diterima, 185 peserta merupakan peserta yang mendapatkan beasiswa baik dari BIDIK MISI maupun beasiswa Pemprov Jabar. Sehingga jumlah peserta yang diterima dari jalur umum pada PMBP ITB Terpusat adalah 934 orang. Para peserta yang diterima baik dari PMBP Terpusat maupun Daerah diwajibkan untuk mendaftar ulang pada Rabu (16/06/10)." tegas Hasanudin Zainal Abidin sebagai Waki Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan dan Alumni.
Menurut Hasanudin, PMBP ITB tetap diselenggarakan meski Undang-undang Badan Hukum Pendidikan (BHP) dibatalkan. Hal ini dikarenakan untuk memberikan keadilan dalam subsidi pemerintah yang diberikan kepada setiap mahasiswa. Sebagai contohnya biaya kuliah selama di ITB sampai lulus adalah 100 juta rupiah, tetapi pemerintah hanya memberikan subsidi 80 juta sehingga 20 juta harus dibayarkan oleh mahasiswa tersendiri. Apabila setiap mahasiswa baik yang miskin maupun kaya harus membayar jumlah yang sama. Hal itu tidak adil, sehingga PMBP ITB harus diselenggarakan untuk menjaring orang-orang yang mampu secara finansial untuk melakukan subsidi silang.
Sistem Ujian Terpercaya
Sistem ujian PMBP ITB memang berbeda dengan ujian masuk perguruan tinggi lain, contohnya dalam keamanan dan kerahasiaan soal. Dimana naskah soal tidak diperbolehkan untuk dibawa pulang oleh peserta. "Kami tidak ingin calon mahasiswa belajar dari soal, kami menginginkan calon mahasiswa yang memiliki nalar yang cukup tinggi dalam mengerjakan soal. Bukan dengan cara-cara cepat" terang Mindriani Syafila mengenai alasan mengapa peserta tidak diperbolehkan membawa soal.
Selain itu pengawas ujian tidak sembarang orang, semua pengurus ujian adalah pegawai ITB yang memiliki sertifikat untuk mengawas ujian. Ditambah dengan pelatihan yang diberikan. Sehingga sistem ujian PMBP ITB dapat dipercaya keamanannya.