Pentingnya Mahasiswa Memaksimalkan Potensi Diri dan Bersosialisasi

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

Penyampaian materi Kuliah Umum Agama dan Etika Islam oleh Prof. Tedi Priatna. (Dok. Panitia AEI)

BANDUNG, itb.ac.id — Sebanyak 1.200 mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dari Kampus Ganesha, Jatinangor, dan Cirebon mengikuti kuliah umum untuk mata kuliah Agama dan Etika Islam dengan tema “Menjadi Mahasiswa Berkualitas, Menyongsong Keseimbangan Kedewasaan Mental dalam Islam”, di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, Selasa (25/5/2024). Guru Besar UIN Sunan Gunung Jati Bandung, Prof. Tedi Priatna M.Ag., CEAM., MCE., menjadi pembicara kegiatan tersebut.

Kepala Subdirektorat Monitoring dan Evaluasi Pendidikan, Direktorat Pendidikan ITB, Dr. Ir. Dianika Lestari, S.T., M.T., mengatakan, kuliah umum ini relevan dengan kehidupan mahasiswa.

“Tema kuliah umum ini sangat menarik dan dekat dengan mahasiswa. Saya harap setelah ini mahasiswa dapat lebih menjaga kesehatan mental serta memahaminya dalam perspektif agama Islam,” ujarnya.

Prof. Tedi menjelaskan beberapa ciri mental yang sehat, yaitu mampu berpikir secara rasional, mengambil keputusan, memecahkan masalah, mengelola emosi dan hubungan interpersonal dengan baik, memahami identitas diri, memegang nilai dan prinsip, mampu mengelola konflik, serta terbuka terhadap pembelajaran.

“Perbanyaklah bersosialisasi dan menjalin hubungan baik dengan orang lain. Salah satu ciri kita berislam dengan baik adalah ketika kita menginternalisasikan nilai-nilai Islam dengan ramah tamah saat bersosialisasi,” katanya, menjelaskan pentingnya bersosialisasi sebagai upaya menjaga kesehatan mental.

Beliau menyampaikan, Islam memaknai kesehatan mental dengan sederhana, yaitu ketika seseorang mampu melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, menjadi manusia yang senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan.

Adapun sikap yang kerap memicu penyakit jiwa, salah satunya yaitu ria (pamer). “Yang paling parah itu yaitu pamer melalui media sosial, berharap pujian dari para penonton dengan niatan sombong. Jaga pikiran tetap positif, jalin hubungan baik dengan sesama, dan teruslah gali potensi diri semaksimal mungkin,” tuturnya.

Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)