Peringati Dies Natalis ke-65, ITB Selenggarakan Sidang Terbuka
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id - Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-65, Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan Sidang Terbuka Dies Natalis ke-65 pada Senin (4/3/2024). Acara diselenggarakan secara luring di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Institut Teknologi Bandung.
Pada agenda ini juga diselenggarakan Orasi Ilmiah oleh Husna Nugrahapraja, M.Si., Ph.D., dari Kelompok Keahlian (KK) Genetika dan Bioteknologi Molekular Sekolah Tinggi Ilmu Hayati (SITH) ITB dengan topik "Bioinformatika Translasional sebagai Kunci Revolusioner Pemanfaatan Data Molekuler di Era Komputasi dan Big Data".
Selain itu, ada pula prosesi pemberian penghargaan kepada 48 tenaga pendidik (dosen) yang telah memberikan sumbangsihnya di bidang pengajaran, bidang penelitian/karya inovasi, bidang pengabdian masyarakat, dan bidang pengembangan institusi.
Dalam sambutannya, Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITB, Ir. Yani Panigoro, M.M., menyatakan ada tiga aspek kualitas besar yang perlu ditingkatkan oleh seluruh jajaran maupun insan ITB, yakni mencakup kualitas moral atau etika, semangat berinovasi, dan membangun jaringan atau networking.
"Untuk para generasi muda, semoga bisa terus mengembangkan diri, tak hanya di Nusantara tercinta, tapi juga menjelma menjadi diaspora di berbagai belahan dunia," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Senat Akademik ITB, Prof. Edy Tri Baskoro, M.Sc. Ph.D., dalam sambutannya menekankan mengenai emerging technology yang berpotensi positif dan distruptif, seperti kombinasi artificial intelligence dan quantum technology.
Menurutnya pada konteks ini, pendidikan di ITB harus terus dapat mengantisipasi kemajuan teknologi, sehingga keunggulan akdemik di ITB dapat terus dikembangkan untuk menghasilkan profil lulusan yang siap menghadapi tantangan.
"Semoga ITB dapat terus berperan aktif dan konsisten bergerak ke arah tujuan yang telah dirumuskannya sendiri, yaitu mencapai kebaikan bagi bangsa, umat manusia, dan alam semesta," tuturnya.
Di sisi lain, Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., mengatakan bahwa sejak kelahirannya di tahun 1959 sebagai institusi pendidikan tinggi, ITB tumbuh dan berkembang dalam kebhinekaan untuk mewujudkan kemajuan bangsa yang dicapai melalui penguasan kemajuan serta pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, serta ilmu-ilmu sosial, dan humaniora.
Dalam perkembangannya, pada perjalanan pendidikan tinggi, salah satu yang kini menjadi pusat perhatian adalah adanya Otonomi Pendidikan Tinggi.
"Dengan adanya status otonom ini, perguruan tinggi mendapatkan misi baru dari negara, untuk melakukan pengembangan kinerja akademik, peningkatan kualitas layanan, dan penguatan kontribusi," ujarnya.