Dies Natalis Emas Unit Kesenian Bali Maha Gotra Ganesha ITB Menampilkan Pertunjukan “Arsa Karsa“

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id--Genap sudah Unit Kesenian Bali Maha Gotra Ganesha (MGG) berusia 50 tahun pada 2021. Seperti tahun-tahun sebelumnya, MGG merayakan kegiatan Dies Natalis yang puncaknya dilaksanakan pada Sabtu (18/9/2021) diisi dengan pertunjukan kebudayaan Bali yang disiarkan dalam platform Zoom.

Lahir pada 15 September 1971, kini MGG merayakan golden anniversary-nya dengan mengusung tema Arsa Karsa. Arsa Karsa dalam bahasa Sansekerta berarti jiwa-jiwa yang mendorong makhluk hidup untuk menjadi bahagia melalui kesenian. Dies natalis dimulai dengan sambutan dari Ketua Pelaksana Dies Natalis ke-50 MGG Ida Bagus Raditya Avanindra (MGG'19) yang berharap agar acara ini dapat menjadi ajang kreatif anggota MGG menjadi jiwa penyebar kegembiraan kebudayaan yaitu seni budaya.

Sambutan dilanjutkan oleh Pembina MGG Prof. Dr. Gede Suantika, S.Si., M.Si. yang berpesan agar anggota dan alumni MGG terus berkesenian. "Sekali mencintai MGG, it will be forever," tuturnya mempertegas.

Acara utama dibuka dengan penampilan video Tari Cendrawasih yang ditarikan oleh anggota aktif MGG. Tari ini mengisahkan cinta abadi dari sepasang burung cendrawasih yang saling bercengkrama dan menari dengan indah. Acara dilanjutkan dengan penampilan video drama "Dan Dies Hadir" menceritakan kisah cinta 2 alumni MGG, Amara dan Ditya yang dipertemukan kembali dalam temu kangen alumni MGG.

Tarian selanjutnya merupakan tarian khas daerah Bali yang dipentaskan secara massal dan daring oleh belasan anggota MGG yaitu Tari Kecak. Tari Kecak adalah tarian oleh belasan hingga ratusan orang yang menggunakan vokal khas penarinya dan biasanya membawakan cerita Ramayana.

Tidak lupa pada dies natalis emas ini, Maha Gotra Ganesha memberikan penghargaan pada anggota istimewanya. Salah satunya adalah penghargaan kepada founder MGG Prof. Dr. Ir. Ida I Dewa Gede Raka yang juga merupakan seorang purnabakti Guru Besar ITB.

Sajian tari selanjutnya menandai puncak acara, Tari Banda Yowana. Tari ini mengisahkan kegembiraan dan semangat sekelompok anak muda untuk berkreasi. Tari ini dipilih sebagai tarian puncak acara karena selaras dengan tema dies natalis yaitu Arsa Karsa.

I Nengah Maja selaku pelatih MGG memberi apresiasi sebesar-besarnya atas keberhasilan acara ini. Tidak lupa dalam pemaparannya, ia juga menjelaskan kilas balik sejarah MGG yang salah satunya berisi tentang kegiatan Sendratari Ramayana yang ditampilkan Kota Paris, Perancis pada tahun 2002.

Reporter: Ananta Muji (Sistem dan Teknologi Informasi, 2019)