Perkuat Kerjasama di Bidang Geospasial, ITB dan Badan Informasi Geospasial Lakukan MoU
Oleh Ahmad Fadil
Editor Ahmad Fadil
BANDUNG, itb.ac.id -- Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama Badan Informasi Geospasial (BIG) memperkuat kerjasama di bidang pemanfaatan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi terkait informasi geospasial. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU antara Rektor ITB Prof. Kadarsah Suryadi dan Kepala BIG Prof. Hasanuddin Z Abidin yang berlangsung di Ruang Rapim A, Gedung Rektorat ITB, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jumat (6/6/2018).
Prof. Hasanuddin yang juga guru besar dari ITB, dalam sambutannya mengatakan kerjasama ITB dengan BIG ini sebenarnya merupakan perpanjangan. Kerjasama sudah lama dijalin sejak jaman Bakosurtanal, dengan melibatkan diantaranya kelompok keahlian geodesi, planologi, oseanografi, informatika, dan geospasial baik dasar maupun tematik. Penggunaan data dan IPTEK juga sudah banyak dilakukan untuk mendukung mahasiswa maupun kelompok keahlian di ITB dalam menyelesaikan penelitiannya, ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pemerintah yang saat ini sedang menghitung kebutuhan produksi beras di Indonesia, maka hal mendesak yang perlu dilakukan yaitu verifikasi luas bahan baku sawah. “Luas bahan baku sawah ini bisa didapat dari pemetaan, sehingga dapat diketahui berapa jumlah yang bisa diekspor maupun impor, termasuk subdisi pupuk dan lain sebagainya,” katanya.
Rektor ITB pada kesempatan ini merasa senang dan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan BIG kepada ITB. “Kami siap berkolaborasi dengan BIG untuk kepentingan bangsa dan negara. Banyaknya data tentunya juga sangat penting bagi penelitian-penelitian kami di ITB,” tutur Kadarsah.
Hadir di acara penandatanganan ini dari ITB yaitu, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan (WRRIM) ITB, Prof. Bambang Riyanto, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan dan Pengembangan (WRURK), Prof. Wawan Gunawan A. Kadir, Direktur Humas dan Alumni ITB Dr. Samitha Dewi Djajanti, dan beberapa dosen dari Kelompok Keahlian di ITB diantaranya Mipi Ananta Kusuma.
Kepala Pusat Penelitian Promosi dan Kerjasama BIG, Wiwin Ambarwulan yang juga turut menandatangi perjanjian kerjasama bersama WRRIM ITB, dalam kesempatan terpisah usai acara mengatakan, melalui kerjasama ini diharapkan bisa memperkuat hubungan antara ITB dan BIG yang sudah terbangun sejak lama. Terutama kerjasama mengenai Pusat Pengembangan Infrastruktur Data Spasial (PPIDS). "Implementasi dari MoU yang dilakukan saat ini adanya perjanjian kerjasama tentang PPIDS. Kerjasama ini juga dilakukan dengan hampir semua perguruan tinggi. Jadi di setiap provinsi dengan satu universitas salah satunya dengan ITB," katanya.
Ia mengatakan, konsep PPIDS saat ini akan membantu BIG dalam pelayanan informasi geospasial. Sebab di perguruan tinggi mempunyai banyak dosen yang punya kemampuan tinggi sehingga kalau ada informasi tentang Geospasial tidak harus langsung ke BIG tapi bisa konsultasi langsung dengan PPIDS. "Misalnya di dalam penyusunan tata ruang, mereka koordinasi dengan PPIDS kalau enggak mereka terus-menerus ke BIG," ucapnya.
Wiwin melanjutkan, seperti halnya yang telah disampaikan Kepala BIG, bahwa dalam waktu dekat BIG sedang mendapatkan tugas mengenai pemetaan lahan baku sawah. Untuk verifikasi pemetaan itu, nanti BIG akan melibatkan ITB. Selain itu, BIG juga mempunyai banyak informasi yang bisa disusun bareng untuk keperluan riset maupun penulisan di jurnal internasional.
Adapun dalam MoU dijelaskan, ruang lingkup kerjasama ini antara lain, penyelenggaraan informasi dan berbagi pakai data dan informasi mengenai geospasial, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang informasi geospasial, pengembangan simpul jaringan dan diseminasi informasi di bidang informasi geospasial, dan kegiatan lainnya.
Reporter: Adi Permana