Pertunjukan Maen Gedhe Loedrek ITB: Sengsara Membawa Aksara

Oleh David Samuel

Editor David Samuel

Bandung, itb.ac.id- Pada hari Jumat(7/12) diadakan pertunjukan Loedroek ITB yang diselenggarakan di Aula Timur ITB. Malam hari itu ruangan aula timur ITB dipadati oleh ratusan penonton yang duduk ‘lesehan’ untuk menikmati parodi khas yang dibawakan oleh para anggota UKM Loedroek ITB. Acara dibuka dengan tarian khas ala Jawa Timur, yaitu tari Ngremo yang dibawakan oleh sepasang muda-mudi. Sejarah tarian ini erat kaitannya dengan kritik yang dilontarkan kepada para pemuda tanah Jawa yang tidak berani ikut perang melawan penjajah, sehingga dalam tarian ini pemuda digambarkan lemah gemulai, layaknya seorang wanita. Ngidung juga merupakan rangkaian acara wajib yang selalu hadir dalam pagelaran loedroek, khususnya acara loedroek ITB ini. Namun, ngidung dalam acara ini dibawakan dengan selera humor yang tinggi, namun tetap sarat akan makna. Ngidung banyak diisi dengan sindiran halus mengenai keadaan yang terjadi di Indonesia dan kejadian menarik di seputar lingkungan intern ITB. Acara berikutnya adalah parodi yang dibawakan oleh ‘Dharma Wanita’ Loedroek ITB. Dharma Wanita ini beranggotakan para superhero mulai dari jaman dahulu seperti Dewi Sri, sampai masa kini seperti Claire Benett dari serial TV Heroes. Tak jarang para penonton tertawa terpingkal-pingkal karena komentar dan aksi para anggota ‘Dharma Wanita’ Loedroek ITB ini. Pada acara utama, Pertunjukan dengan judul ‘Sengsara Membawa Aksara’ ini menceritakan pertarungan antara Dewata Cengkar sebagai lambang kejahatan, dan Aji Saka sebagai lambang kebaikan. Percakapan dan aksi dari para pemain loedroek ini lebih banyak bercerita tentang keadaan aktual yang terjadi di Indonesia, dan banyak sekali sindiran halus yang dikemas sedemikian rupa dengan selera humor sehingga tidak membuat banyak orang tersinggung, namun tetap membuat kita berpikir mengenai realita yang sedang terjadi, baik di Indonesia maupun di lingkungan intern ITB. Pertunjukan Loedroek ITB yang mendapatkan sponsor dari beberapa perusahaan besar dan lembaga negara, seperti PT. Adhi Karya, Pemda Propinsi Jawa Timur, dan Sari Ayu mendapat banyak tanggapan positif dari para penonton.