Perwakilan GMUN Club ITB Raih Outstanding Delegate pada Nusantara MUN 2012
Oleh Fathir Ramadhan
Editor Fathir Ramadhan
BANDUNG, itb.ac.id - Yosaka Eka Putranta (Teknik Perminyakan 2009) terpilih mewakili Russian Federation pada komite Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa - bangsa (DK PBB) pada Nusantara Model United Nations (NuMUN). Forum ini berlangsung pada Selasa (17/04/12) hingga Kamis (20/04/12) di Gedung Asia Afrika, Bandung. Pada ajang yang diselenggarakan oleh Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia ini (Kemenlu RI), Yosaka yang merupakan perwakilan terpilih dari Ganesha MUN (GMUN) Club, meraih predikat bergengsi Outstanding Delegate.
Konferensi ini bertemakan The Role of Information Technology in Reactionary Movements. Pembahasan mengenai Information Technology (IT) dalam komite DK PBB merupakan hal yang baru, karena sebelumnya DK PBB hanya membahas mengenai perang, negosiasi, sanksi militer, dan sanksi ekonomi. Namun, untuk sebuah topik yang terhitung baru, Yosaka merasa para delegasi dalam komitenya cukup fasih dalam berdiplomasi.
"Jika diskusi ini diterapkan di dunia nyata, saya pikir akan sangat berat bagi para diplomat, karena harus mengurus IT yang belum memiliki dasar hukum yang jelas. Namun, ini memang isu yang penting, sebab IT kini digunakan untuk mengorganisasi demonstrasi besar - besaran yang berpengaruh pada keamanan nasional," tutur mahasiswa yang juga merupakan anggota aktif unit debat Student English Forum (SEF) ITB ini.
Seperti dituturkan Yosaka pada Kantor Berita ITB, dirinya merasa penampilan para delegasi pada komitenya patut diacungi jempol. Para delegasi mampu hadir dengan solusi yang realistis, misalnya memberi rekomendasi ke badan - badan yang lebih relevan untuk mempercepat proses pengkajian, seperti United Nations Office of Drugs and Crime (UNODC), United Nations Congress on Crime Prevention and Criminal Justice, serta Council of Europe of the European Union, melalui konvensi - konvensi terkait cyber-crime dan cyber-security.
"Jika DK PBB memutuskan membuat sendiri dasar hukum cyber-crime, hal ini beresiko menurunkan kredibilitas DK PBB, karena dianggap tidak merepresentasikan kepentingan beberapa negara," tambah mahasiswa yang juga telah berpartisipasi pada ajang Harvard National MUN (HNMUN) 2011.
Persaingan Semakin Ketat
Model United Nations (MUN) kian mendapat sorotan dari waktu ke waktu. Berbagai badan dan institusi mulai berperan sebagai penyelenggara forum MUN. Nusantara MUN adalah ajang MUN pertama di Indonesia yang diadakan secara resmi oleh Kemenlu RI. Peserta NuMUN juga diseleksi atas pengawasan Kemenlu RI.
Persaingan para 'diplomat' dalam ajang MUN menjadi semakin kompetitif. Kini, banyak peserta telah menimba pengalaman di berbagai forum MUN baik lokal maupun internasional. Meraih predikat bergengsi pada forum MUN akhir - akhir ini menuntut upaya lebih keras daripada beberapa tahun lalu.
Persiapan dan latihan yang intens diperlukan agar dapat tetap kompetitif di tengah - tengah persaingan dengan peserta dari perguruan tinggi lain. Unit GMUN Club melakukan seleksi ketat terhadap calon - calon peserta MUN, sehingga menjamin bahwa peserta terpilih adalah benar kandidat terbaik dari kampus ITB. Setelah terpilih, kandidat harus mengikuti serangkaian latihan dan persiapan, agar mampu memberi performa terbaik selama konferensi.
Prestasi ITB Patut Diperhitungkan
Kiprah perwakilan unit GMUN Club dalam ajang MUN semakin baik dari hari ke hari. Pada artikel lain di website ini disebutkan bahwa Juni 2011 lalu, Imam Prabowo (Teknik Informatika 2007) meraih Best Position Paper di Jakarta MUN; serta pada Oktober 2011, Puteri Myrasandri (Teknik Lingkungan 2008) menyabet penghargaan Honorable Mention di Indonesia MUN. Pada Februari 2012 lalu, seperti ditulis juga dalam artikel ini, perwakilan GMUN Club, Tubagus Andhika Nugraha (Teknik Informatika 2010) dan Hendra (Teknik Kimia 2008) menyabet Honorable Mention di ajang HNMUN 2012, forum MUN tingkat dunia.
Seluruh pencapaian ini menunjukkan bahwa mengirimkan mahasiswa ITB sebagai perwakilan MUN merupakan hal yang menjanjikan. Delegasi GMUN Club pada forum - forum sebelumnya, walaupun berasal dari Fakultas Teknik, telah mampu bersaing bahkan dengan mahasiswa dari fakultas sosial dalam ajang MUN.
"Pada komite DK PBB di NuMUN lalu, saya adalah satu - satunya mahasiswa dari Fakultas Teknik, peserta lain mayoritas berasal dari Hubungan Internasional. Namun syukurnya, saya mampu bersaing dengan mereka. Ini semua berkat seleksi ketat dan pelatihan yang diberikan oleh unit GMUN Club," tutur Yosaka yang juga merupakan External Relations Manager unit GMUN Club.
"Jika diskusi ini diterapkan di dunia nyata, saya pikir akan sangat berat bagi para diplomat, karena harus mengurus IT yang belum memiliki dasar hukum yang jelas. Namun, ini memang isu yang penting, sebab IT kini digunakan untuk mengorganisasi demonstrasi besar - besaran yang berpengaruh pada keamanan nasional," tutur mahasiswa yang juga merupakan anggota aktif unit debat Student English Forum (SEF) ITB ini.
Seperti dituturkan Yosaka pada Kantor Berita ITB, dirinya merasa penampilan para delegasi pada komitenya patut diacungi jempol. Para delegasi mampu hadir dengan solusi yang realistis, misalnya memberi rekomendasi ke badan - badan yang lebih relevan untuk mempercepat proses pengkajian, seperti United Nations Office of Drugs and Crime (UNODC), United Nations Congress on Crime Prevention and Criminal Justice, serta Council of Europe of the European Union, melalui konvensi - konvensi terkait cyber-crime dan cyber-security.
"Jika DK PBB memutuskan membuat sendiri dasar hukum cyber-crime, hal ini beresiko menurunkan kredibilitas DK PBB, karena dianggap tidak merepresentasikan kepentingan beberapa negara," tambah mahasiswa yang juga telah berpartisipasi pada ajang Harvard National MUN (HNMUN) 2011.
Persaingan Semakin Ketat
Model United Nations (MUN) kian mendapat sorotan dari waktu ke waktu. Berbagai badan dan institusi mulai berperan sebagai penyelenggara forum MUN. Nusantara MUN adalah ajang MUN pertama di Indonesia yang diadakan secara resmi oleh Kemenlu RI. Peserta NuMUN juga diseleksi atas pengawasan Kemenlu RI.
Persaingan para 'diplomat' dalam ajang MUN menjadi semakin kompetitif. Kini, banyak peserta telah menimba pengalaman di berbagai forum MUN baik lokal maupun internasional. Meraih predikat bergengsi pada forum MUN akhir - akhir ini menuntut upaya lebih keras daripada beberapa tahun lalu.
Persiapan dan latihan yang intens diperlukan agar dapat tetap kompetitif di tengah - tengah persaingan dengan peserta dari perguruan tinggi lain. Unit GMUN Club melakukan seleksi ketat terhadap calon - calon peserta MUN, sehingga menjamin bahwa peserta terpilih adalah benar kandidat terbaik dari kampus ITB. Setelah terpilih, kandidat harus mengikuti serangkaian latihan dan persiapan, agar mampu memberi performa terbaik selama konferensi.
Prestasi ITB Patut Diperhitungkan
Kiprah perwakilan unit GMUN Club dalam ajang MUN semakin baik dari hari ke hari. Pada artikel lain di website ini disebutkan bahwa Juni 2011 lalu, Imam Prabowo (Teknik Informatika 2007) meraih Best Position Paper di Jakarta MUN; serta pada Oktober 2011, Puteri Myrasandri (Teknik Lingkungan 2008) menyabet penghargaan Honorable Mention di Indonesia MUN. Pada Februari 2012 lalu, seperti ditulis juga dalam artikel ini, perwakilan GMUN Club, Tubagus Andhika Nugraha (Teknik Informatika 2010) dan Hendra (Teknik Kimia 2008) menyabet Honorable Mention di ajang HNMUN 2012, forum MUN tingkat dunia.
Seluruh pencapaian ini menunjukkan bahwa mengirimkan mahasiswa ITB sebagai perwakilan MUN merupakan hal yang menjanjikan. Delegasi GMUN Club pada forum - forum sebelumnya, walaupun berasal dari Fakultas Teknik, telah mampu bersaing bahkan dengan mahasiswa dari fakultas sosial dalam ajang MUN.
"Pada komite DK PBB di NuMUN lalu, saya adalah satu - satunya mahasiswa dari Fakultas Teknik, peserta lain mayoritas berasal dari Hubungan Internasional. Namun syukurnya, saya mampu bersaing dengan mereka. Ini semua berkat seleksi ketat dan pelatihan yang diberikan oleh unit GMUN Club," tutur Yosaka yang juga merupakan External Relations Manager unit GMUN Club.