GMUNC ITB Raih 5 Penghargaan Singapore Model United Nations

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

*Dok. Pribadi

BANDUNG, itb.ac.id – Unit Ganesha Model United Nations Club atau yang lebih dikenal degan GMUNC mengirimkan perwakilan terbaiknya untuk lomba Singapore Model United Nations (SMUN) di National University Singapore, 10-13 Juni 2019. Sedikitnya, ada lima penghargaan diperoleh oleh GMUNC pada ajang bergengsi tersebut. 


Tim GMUNC di antaranya sukses meraih Honorable Mention Historical Crisis Committee oleh Jordi Muhammad W (MS’17), Honorable Mention World Health Organization oleh Angelica Wiliana (BE’18), Verbal Recommendation World Trade Organization (WTO) oleh Aninda Annisa (MB’20), Verbal Recommendation Press Corps oleh Radyani Prasasya (BA’17) dan Best Delegate Historical Committee oleh Hanif Alfada (TK’17).

Model United Nations atau yang lebih dikenal dengan MUN merupakan simulasi sidang PBB. Peserta mengambil peran sebagai delegasi negara tertentu dan membahas suatu isu. Misalnya Food Agricultural Organization (FAO), World Health Organization (WHO), atau Dewan Keamanan PBB (UNSC). Keputusan yang dikeluarkan badan-badan PBB adalah dalam bentuk resolusi yang divoting dan disetujui anggota PBB agar resolusi dapat diadopsi. Oleh karena itu dalam MUN dituntut memiliki kemampuan public speaking, negosiasi, dan drafting untuk menjaga kepentingan negaranya dan meloloskan resolusi yang dapat disetujui bersama. 

Ajang Singapore MUN ini diikuti oleh negara di Asia dan Afrika seperti Indonesia, Malaysia, Singapore, Philippines, Ghana, Thailand, India, Hongkong, Sri Lanka, South Korea, dan masih banyak lagi. Menurut Hanif sebagai Best Delegate Historical Committee, perwakilan yang dikirim oleh GMUNC harus mengikuti serangkaian seleksi yang diadakan oleh unit GMUNC sendiri. 

Seleksi dilakukan sekitar 3 bulan sebelum lomba dan dilanjutkan dengan latihan intensif bagi para perwakilan yang terpilih. Latihan yang dilakukan meliputi materi/substance, speech, dan drafting. Selain latihan yang dilakukan secara mandiri, GMUNC juga berkolaborasi bersama universitas lain seperti Universitas Padjajaran (Unpad) dan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) untuk melakukan joint simulation.

Singapore MUN 2019 merupakan SMUN ke-16 yang diselenggarakan dan salah satu “high profile” MUN di Asia Tenggara yang memang sudah dikenal di sirkuit MUN Indonesia. “Alasan ikut SMUN ini sih karena tahun lalu ikut tapi belum menang, sekarang pengen nyoba lagi,” ujar Hanif.

Menurut Hanif, lawan paling berat adalah peserta dari Singapura karena lebih berpengalaman. Hanif pun berpesan walaupun biasanya peserta yang mengikuti MUN adalah mahasiswa jurusan hukum dan hubungan internasional, tetapi sebenarnya platform ini bagus buat seluruh mahasiswa karena banyak kemampuan softskill dan hardskill yang bisa dikembangkan.

Reporter: Diah Rachmawati (Teknik Industri 2016)