Peserta KKN Tematik ITB Berdayakan Karang Taruna Lewat Turnamen

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

Salah satu kegiatan peserta KKN Tematik ITB di Kecamatan Arjawinangun, Cirebon dengan melakukan pemberdayaan Karang Taruna. Foto: Hanifa Juliana.

BANDUNG, itb.ac.id — Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) ITB yang dilaksanakan di dua desa di Kecamatan Arjawinangun, Cirebon, telah memasuki minggu ke-3 pada pekan ini (10/8/2022). Salah satu tema baru yang diangkat pada KKN-T tahun ini adalah kelembagaan desa. Kelompok 12 KKN-T sebagai perwakilan untuk tema kelembagaan di Desa Geyongan mengangkat Karang Taruna sebagai fokus utama program kerja mereka.

Menilik kembali mengenai peran vital Karang Taruna dalam organisasi desa, ketua kelompok 12 menjelaskan bahwa Desa Geyongan memiliki potensi sekaligus kebutuhan yang cukup besar. Maka dari itu pembentukan Karang Taruna merupakan program kerja yang sangat diprioritaskan.

“Kita melihat contoh salah satu desa yang ada di sekitar Geyongan, di mana yang berperan penting sebagai penggerak itu Karang Taruna. Untuk Desa Geyongan sendiri Karang Taruna benar-benar vakum. Oleh dari itu kami ingin mengaktifkan Karang Taruna ini karena dinilai punya peran vital dalam menggerakkan seluruh elemen desa,” ungkap Akbar Yustitianto Hernawan (SA ’20) selaku ketua kelompok pembina Karang Taruna.

Dalam turunan program kerja, pemberdayaan Karang Taruna dimulai dengan mengumpulkan para pemuda dan menggali informasi serta celah permasalahan yang ingin diselesaikan. Dari skema ini, didapat hasil bahwa langkah awal implementasi mengarah pada kegiatan olahraga sebagai sarana penyatuan elemen pemuda dengan masyarakat. Kegiatan olahraga dikemas dalam bentuk turnamen yang dibagi menjadi cabang olahraga sepak bola dan bulutangkis. Peserta berasal dari empat blok di Desa Geyongan yang saling memperebutkan KKN Tematik ITB Cup. Turnamen ini berlangsung mulai tanggal 6-9 Agustus bertempat di lapangan desa. Pengumuman dan penyerahan hadiah akan dilaksanakan secara terpisah saat pentas seni perpisahan KKN-T tanggal 13 Agustus nanti.

Sebelum pelaksanaan turnamen, Karang Taruna mendapat pembekalan cara kerja keorganisasian dalam bentuk mentoring dari perwakilan KKN-T yang diorganisir oleh kelompok 12 (kelembagaan desa). Dengan diadakannya turnamen ini diharapkan para pemuda dapat bersatu untuk bersama-sama menggerakkan desa mereka. Tak hanya sampai di situ, tujuan pemberdayaan Karang Taruna juga diarahkan untuk mencapai kondisi yang berkelanjutan (sustain) demi menopang berbagai program dan kebutuhan internal desa lewat peningkatan kapasitas serta kapabilitas anggotanya.

Akbar menjelaskan, “Setelah turnamen selesai, mereka (anggota Karang Taruna) akan diberikan pelatihan yang arahnya di luar olahraga, contohnya pengembangan website desa, sosial media, dan bisnis yang masing-masing saling berkolaborasi dengan kelompok lain juga sesuai temanya. Harapan ke depannya, Karang Taruna yang telah terbentuk segera diresmikan agar mereka leluasa bergerak. Visinya juga harus lebih luas lagi, misalnya di bidang seni, digital, atau bisnis agar tidak hanya terkesan olahraga-sentris,” jelasnya.

Reporter: Hanifa Juliana (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2022)