PETROVIRO 2015: Kenalkan Eksplorasi Migas Ramah Lingkungan
Oleh Mega Liani Putri
Editor Mega Liani Putri
Rangkaian acara Petroviro 2015 terbagi atas dua, pre event dan main event. Pre event terdiri dari lomba poster, smart (cerdas cermat), dan case study. Lomba ini terbuka tidak hanya untuk mahasiswa ITB, tetapi juga mahasiswa dari universitas lain.
Pada acara puncak atau main event, panitia mengadakan seminar nasional yang terbagi menjadi dua sesi dan kemudian ditutup dengan gala dinner. Seminar sesi pertama diisi oleh Ir. Batara Simanjuntak, M.Sc., M.Min dari Lundin. Beliau bercerita tentang bagaimana praktik eksplorasi migas yang dilakukan oleh Lundin. Sesi kedua diisi oleh dua orang pakar, yaitu Dr. Ir. Edwan Kardena (Dosen Teknik Lingkungan ITB) dan Ir. Ucok W.R. Siagian. M.Sc., Ph.D. (Dosen Teknik Perminyakan ITB).
Ir. Ucok W.R. Siagian. M.Sc., Ph.D. mempresentasikan topik "Tantangan Pengendalian Lingkungan Operasi Migas" di hadapan para mahasiswa yang berasal tidak hanya dari ITB, tetapi berbagai universitas negeri maupun swasta dari dalam maupun luar Bandung. Beliau menjelaskan tentang dua paradigm utama dalam pengelolaan lingkungan di industri migas, yaitu pollution prevention and end-of-pipe solution (pollution control). Pemilihan metode bergantung kepada kondisi lapangan dan aktivitas industri. Beberapa kegiatan tidak dapat dicegah limbahnya seperti hasil drill cutting, tetapi bisa dikontrol limbahnya (end-of-pipe solution).
Pembicara kedua, Dr. Ir. Edwan Kardena, membawakan presentasi dengan judul "Pentingnya Teknologi Pengolahan yang Efektif dan Murah untuk Pemulihan Lahan Tercemar dari Industri Migas". Berdasarkan lokasinya, pengolahan limbah terbagi atas eksitu dan insitu. Teknologi yang dilakukan secara eksitu contohnya thermal desorption unit, soil washing, landfill, dan bioremediation. Untuk insitu, dapat dilakukan venting atau bioventing. Untuk teknologi efektif dan murah, Dr. Edwan meneliti dan mengembangkan teknologi bio - oil recovery, yaitu pemulihan lahan tercemar minyak dengan bantuan mikroba. Mikroba yang digunakan adalah yang mempunyai kemampuan mendegradasi minyak dan juga dapat memproduksi biosurfaktan.
Farrah Meidy Damara (Teknik Lingkungan 2013) selaku Ketua Panitia Petroviro 2015 menyambut gembira antusiasme mahasiswa untuk mengikuti rangkaian acara. "Banyak banget yang ikut, dari Unjani, Trisakti, UPN, Polban. Target untuk keluar ITB Alhamdulillah tercapai semua," ungkapnya. Melihat antusiasme ini, Farrah optimis bahwa Petroviro bisa menjadi agenda rutin ITB di masa mendatang.