Polemik Parkir di ITB
Oleh
Editor
Bagi sebagian masyarakat kampus ITB, sejak awal tahun akademik 2006/2007, ada perubahan suasana kampus yang cukup berarti. Perubahan tersebut adalah semakin banyaknya kendaraan bermotor yang bertebaran di sekitar kampus ITB. Amatilah keadaan Jalan Tamansari di dekat gerbang belakang ITB saat jam-jam awal kuliah, dan jam-jam menjelang sore. Kemacetan acapkali timbul karena satu atau dua mobil yang yang memotong jalan dari yang semula diparkir di sepanjang bahu Jalan Tamansari dekat gerbang belakang ITB. Amati pula bagaimana penuhnya lapangan parkir dekat prodi Teknik Sipil dan Fakultas Seni Rupa dan Desain. Masalah parkir di dalam kampus ITB, setelah dahulu sempat ramai diperbincangkan ketika keluar kebijakan baru dimana di atas jam pukul 18.00 daerah di sekitar Campus Center dirantai, kini mulai dipersoalkan ketika baru-baru ini terjadi kasus pemalsuan stiker parkir khusus pegawai dan dosen ITB oleh seorang mahasiswa. Di kalangan dosen, hal ini sangat disesalkan karena tidak mencerminkan perilaku cendekiawan muda yang seharusnya.
Stiker parkir khusus untuk pegawai dan dosen ITB ini sendiri pun sebenarnya sebentar lagi akan ditinggalkan karena ITB akan menggunakan sistem parkir dengan smart card. Penggunaan smart card ini sendiri bukannya tidak mengundang berbagai komentar dari berbagai kalangan. Ada yang mendukung pemberlakuan sistem ini, namun ada juga yang berkomentar bahwa sebenarnya ITB dapat mengadopsi sistem parkir yang lebih baik. Namun di atas semua itu, walaupun palang-palang pemindai smart card tersebut telah terpasang di gerbang depan dan gerbang belakang ITB, hingga saat ini keduanya belum dioperasikan.
Sebenarnya banyak ide kreatif yang datang baik dari mahasiswa maupun dosen untuk mengatasi masalah parkir di ITB ini yang berpangkal dari minimnya lahan parkir di ITB. Ada angan untuk membangun gedung parkir tersendiri bagi masyarakat kampus ITB, ada pula andai untuk menggunakan smart card untuk parkir yang terintegrasi dengan tanda pengenal. Kedua ide tersebut bukannya tidak mungkin diwujudkan, setidaknya demikian menurut beberapa dosen yang menyoroti besarnya dana yang dikelola ITB tiap tahunnya. Juga tentang afiliasi ITB dengan organisasi semacam Ikatan Alumni ITB (IA-ITB) yang pengelolaan dana per tahunnya dapat mencapai 250 miliar rupiah.