Potret Kebudayaan: Menggugah untuk Mencintai Budaya Indonesia
Oleh kristiono
Editor kristiono
BANDUNG, itb.ac.id - Bertempat di Ruang 29, Gedung Campus Center Sayap Barat ITB, Departemen Seni dan Budaya Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB menggelar pameran poster bertema “Potret Kebudayaan : Menggugah untuk Mencintai Budaya Indonesia”. Pameran poster yang berlangsung hingga Jumat (22/02), menampilkan sejumlah karya lukis dan tulis hasil kreasi mahasiswa ITB. Pameran yang bertema nasionalisme ini dimaksudkan sebagai bentuk aksi yang bertujuan menggugah kesadaran generasi muda, terutama mahasiswa, agar mencintai dan tidak melupakan identitas budaya bangsa sendiri, Bangsa Indonesia.
Pesan kesadaran terhadap identitas bangsa sendiri, tercermin dalam semua karya yang ditampilkan. Salah satunya, lukisan karya Zulkarnaen Omar Andries yang menggambarkan heroiknya perlawanan masyarakat pribumi Indonesia terhadap penjajah Belanda. Dalam lukisannya, Mahasiswa Seni Keramik 2005 ini menggambarkan orang-orang Belanda gentar menghadapi perlawanan masyarakat Indonesia yang bersatu meskipun hanya membawa persenjataan sederhana seperti bambu runcing, cangkul dan senjata tradisional lainnya. Sementara itu, Belanda meskipun dilengkapi dengan senjata lebih modern ("bedil"), merasa gentar karena mereka kalah jauh dalam jumlah.
Melalui lukisan heroiknya, Omar ingin menegaskan pesan bahwa bukan melulu soal teknologi, tapi rasa persatuan dan kebersamaan jauh lebih penting sebagai pondasi agar bangsa Indonesia menjadi lebih kuat.
“Bangsaku adalah bangsa yang kuat, indah dan beragam rupanya. Demikianlah adanya karena bangsaku adalah bangsa yang bersatu”, tulis Omar dalam karyanya.
Selain karya omar, beberapa ide unik dan kreatif khas mahasiswa juga nampak dalam beberapa lukisan maupun tulisan yang dipamerkan. Beberapa di antaranya muncul dalam bentuk lukisan-lukisan otokritik terhadap generasi muda Indonesia masa kini yang lebih gandrung pada budaya barat bahkan justru mulai melupakan kebudayaan bangsanya sendiri.
Menurut panitia, pengumpulan karya-karya yang dipamerkan dilakukan secara sukarela. Setiap mahasiswa yang tertarik menampilkan hasil kreasinya, berhak mengirimkan karyanya mewakili himpunan maupun unit kegiatan mahasiswa yang diikuti.