Prediksi Kebakaran Lahan Gambut, Tim Mahasiswa ITB Raih Juara 1 Karya Tulis Ilmiah di UGM

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

BANDUNG, itb.ac.id–Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali meraih prestasi di kancah nasional. Kali ini prestasi tersebut ditorehkan oleh Mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika, melalui Tim UTM. Tim UTM tersebut beranggotakan tiga orang yakni, Cokro Santoso, Kurnia Putri Adillah, dan Ismail Al Faruqi. Tim UTM berhasil meraih Juara 1 dalam kegiatan “LOGIN 2022”.

LOGIN merupakan salah satu kompetisi karya tulis ilmiah tingkat nasional yang diselenggarakan oleh KMTG Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada pada acara Mercator 2022 dan diikuti oleh peserta mahasiswa di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2021-17 April 2022 dengan tema Optimalisasi Pemanfaatan Geospasial dalam Pembangunan Indonesia Berkelanjutan di Tengah era VUCA.

Tim mahasiswa melakukan prediksi kebakaran lahan gambut. Menurut Ismail, salah satu anggota tim UTM menjelaskan, Indonesia tercatat sebagai negara yang memiliki kekayaan lahan gambut terbesar kedua di dunia. Sangat disayangkan bahwa terjadi penurunan yang signifikan dari 2016 sampai dengan 2018 ditambah data dari KLHK tahun 2019 menyatakan bahwa negara kita kehilangan 1,64 juta hektare hutan dengan hampir setengah 0,49 juta hektare di lahan gambut. “Tentu laju deforestasi lahan gambut tersebut harus kita atasi,” ujar Ismail salah satu anggota Tim UTM. Mereka berhasil membuat karya yang berjudul “Integrasi Data Iklim Masa Depan Dengan Data Penginderaan Jauh Untuk Prediksi Kebakaran Lahan Gambut di Indonesia Menggunakan Machine Learning Berbasis Cloud Computing”.

Gambut berperan sangat penting bagi kehidupan kita. Empat peran besar yakni sebagai mitigasi perubahan iklim, mitigasi banjir dan kekeringan, menunjang perekonomian masyarakat, dan sebagai habitat keanekaragaman hayati terutama banyak spesies langka yang bisa dijumpai di lahan gambut.

“Tentunya usaha pemulihan lahan gambut telah dilakukan, tetapi berdasarkan laporan pantau gambut Indonesia bahwa target restorasi gambut cenderung menurun dari 2016 – 2020. Hal ini karena bisa saja model restorasi kurang tepat karena terletak pada area yang rawan terbakar,” ujar Ismail.

Dia menyebut, faktor cuaca dan iklim menjadi faktor yang kuat dalam memengaruhi kebakaran lahan gambut. “Jadi, perkembangan model prediksi penting untuk dilakukan dalam melakukan pendekatan fenomena kebakaran lahan gambut di Indonesia dengan memprediksi titik-titik panas,” ujarnya saat ditanyai beberapa waktu lalu melalui aplikasi percakapan.
Hasil dari karya ini diharapkan dapat memberikan informasi komprehensif mengenai pola spasial prediksi kebakaran lahan gambut di Indonesia dalam jangka panjang sehingga peran manusia yang menjadi faktor utama dalam masalah krisis iklim dapat dilakukan pencegahan.

Adapun motivasi mereka mengikuti lomba ini karena pesertanya cukup banyak sehingga menambah daya tarik tersendiri bagi mereka. Dengan persiapan yang cukup panjang, berbagai kendalapun sering mereka hadapi. “Kendala yang paling sulit selama persiapan adalah manajemen waktu. Semester 6 sedang sibuk dihadang laprak, tugas, dan juga kuliah lapangan yang membuat kami harus menyisihkan waktu lebih untuk mengerjakan penelitian ini,” ujar Cokro.

Saat presentasi hasil karya tulis, mereka sedang berada di Pulau Seribu dalam rangka melakukan kuliah lapangan ekskursi hidrografi. Kontes ini tentu tidak mudah karena dibarengi dengan kewajiban kuliah lapangan. “Jadi pengalaman yang paling berkesan itu waktu presentasi final kami sedang melakukan kuliah lapangan di Kepulauan Seribu sehingga jadwal cukup padat. Setelah selesai presentasi kami lari menuju kapal karena hampir ditinggal oleh rombongan,” ungkap Kurnia.

Meskipun sedang berkegiatan lapangan, segalanya sudah dipersiapkan dengan matang sebelum berangkat. Persiapan matang itu dimulai dari konten presentasi, hingga cara presentasi. “Rasanya seneng banget karena kami sebelumnya belum pernah juara 1, merasa senang bangga karena udah berproses pelan-pelan dan sejauh ini bareng-bareng,” seru Cokro.

Ucapan terima kasih mereka sampaikan kepada dosen pembimbing mereka, Anjar Dimara Sakti, S.T., M.Sc., yang sudah membimbing mereka selama ini. Tidak lupa juga kepada rekan-rekan IMG yang selalu memberikan dukungan dan civitas akademik teknik geodesi dan geomatika serta semua pihak yang telah memberikan masukan dan dukungan kepada mereka.

Reporter: Kevin Agriva Ginting (Teknik Geodesi dan Geomatika, 2020)