Prestasi Tim ITB di LKTI Nasional Landformation 2024: Juara Harapan 1 dengan Inovasi Pertanian Berbasis IoT
Oleh Helga Evangelina - Mahasiswa Rekayasa Pertanian, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
Rifki Fariz Harabi, Mohammad Nur Nobi Kamosa, dan Kania Randhani Iskandar, meraih Juara Harapan 1 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Keprofesian Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Universitas Padjajaran.
JATINANGOR, itb.ac.id - Tiga mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), Rifki Fariz Harabi, Mohammad Nur Nobi Kamosa, dan Kania Randhani Iskandar, meraih Juara Harapan 1 dalam LKTI Nasional Landformation 2024 yang diselenggarakan oleh Universitas Padjadjaran.
Kompetisi ini mengusung tema "Save Soil for a Brighter Future" yang difokuskan pada solusi pertanian berkelanjutan di tengah tantangan perubahan iklim. Acara ini diikuti oleh peserta dari berbagai perguruan tinggi ternama, seperti IPB, UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Perjuangan Tasikmalaya, dan sebagainya.
Tim ini mengajukan karya tulis ilmiah berjudul “EcoSphere: Optimalisasi Smart Screen House Berbasis Internet of Things (IoT) pada Budidaya Kentang (Solanum tuberosum) sebagai Solusi Adaptif Perubahan Iklim”. Karya tulis mereka bertujuan untuk menciptakan lingkungan pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim, ramah lingkungan, dan berkelanjutan melalui peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya alam.
Sistem tersebut menggabungkan teknologi agrivoltaic dan irigasi tetes berbasis Internet of Things (IoT) sebagai respons terhadap anomali iklim. Dalam sistem EcoSphere yang dirancang, teknologi agrivoltaic akan memanfaatkan energi matahari secara optimal, irigasi tetes untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air, sedangkan sistem IoT memungkinkan pemantauan dan pengelolaan kondisi lingkungan dalam screen house secara real-time.
Sepanjang proses lomba, tim dibimbing dosen dari Kelompok Keahlian Bioteknologi Mikroba SITH, Anriansyah Renggaman, S.Si., M.Sc., Ph.D., yang turut memberikan arahan dalam pengembangan ide dan penulisan karya ilmiah mereka.
Menurut Rifki, pemilihan subtema terkait perubahan iklim didorong oleh kesadaran akan dampak besar perubahan iklim terhadap ketahanan pangan di Indonesia. "Urgensi perubahan iklim itu sangat nyata dan melalui inovasi EcoSphere, kami berharap dapat menciptakan solusi pertanian yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim dan juga berkelanjutan," katanya, Rabu (16/10/2024).
Bagi tim ini, tema yang diangkat sangat relevan dengan masa depan pertanian di Indonesia. Rifki menegaskan, "Pertanian Indonesia menghadapi banyak tantangan, mulai dari keterbatasan lahan, kebutuhan energi, hingga perubahan iklim. Melalui karya tulis ilmiah ini, kami ingin menyampaikan bahwa pertanian dapat beriringan dengan teknologi terbarukan dan ramah lingkungan untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut."
Prestasi yang diraih tim mahasiswa ITB dalam LKTI Nasional Landformation 2024 ini tidak hanya menunjukkan kemampuan akademik mereka, tetapi juga menyoroti pentingnya inovasi teknologi dalam menghadapi tantangan pertanian di Indonesia. Keberhasilan mereka merupakan bukti bahwa generasi muda Indonesia mampu menciptakan solusi untuk mendukung ketahanan pangan di tengah perubahan iklim yang semakin nyata.
Reporter: Helga Evangelina (Rekayasa Pertanian, 2021)