Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika ITB Selenggarakan Diskusi Riset tentang Segmentasi Semantik Menggunakan Deep Learning

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id – Kelompok Keahlian Inderaja dan Sains Informasi Geografis, program studi Teknik Geodesi dan Geomatika, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB (FITB ITB) menyelenggarakan diskusi riset tentang segmentasi semantik pada Senin (21/3/2022). Diskusi riset ini mengusung topik bahasan “Semantic Segmentation of Fire Scars Using Deep Learning Convolutional Neural Networks”.

Pada acara ini, KK Inderaja dan Sains Informasi Geografis mengundang narasumber dari Amerika Serikat yaitu Founding Applied Complexity Fellow, Santa Fe, Michael Holton Price, Ph.D.

Segmentasi citra merupakan bagian dari proses pengolahan citra. Segmentasi citra berfungsi untuk membagi suatu citra menjadi wilayah-wilayah yang homogen berdasarkan kriteria keserupaan tertentu. Sementara itu, secara spesifik segmentasi semantik adalah proses klasifikasi setiap piksel dari sebuah citra sebagai sebuah label kelas untuk memahami citra dalam tingkat per piksel. Label kelas yang dimaksud adalah kelas objek, seperti rumah, buku, manusia, dan klasifikasi lainnya.


Michael Price menjelaskan bahwa proses segmentasi semantik perlu dilakukan terhadap lahan terutama gurun yang mengalami pembakaran dan luka api yang sering disebut sebagai fire scars di negara barat. Sebagai contoh, di Australia fire scars sering terjadi karena aktivitas seperti dinnertime camps yang sering dilakukan oleh warga dari suku Aborigin serta aktivitas perburuan kadar yang melibatkan aktivitas api kecil.

“Aktivitas perburuan yang melibatkan api dapat menciptakan perubahan pada ekologi,” tutur Michael dalam bahasa Inggris.

Untuk melakukan segmentasi semantik ini, diperlukan proses otomasi yang memerlukan teknologi. Salah satu tahap dari otomasi ini adalah preprocessing dan analysis yang berguna untuk mendeteksi bekas luka api pada lahan yang diteliti. Preprocessing dan analysis ini memerlukan kemampuan bahasa pemrograman Python dan juga kemampuan data science.

Reporter: Yoel Enrico Meiliano (Teknik Pangan, 2020)