Adapun bentuk pengabdian yang diberikan adalah pembangunan fasilitas infrastruktur desa berupa jalan baru sepanjang 140 meter dengan ukuran lebar badan jalan sebesar 2.3 meter di Dusun Cigedong Desa Cintaasih.

Ketua Penyelenggara SIBADES, I Gusti Putu Agata Wicaksana, menyebutkan bahwa kegiatan ini sebenarnya telah diadakan sejak Mei 2022. Di tahap awal, kegiatan ini dimulai dengan tahapan surveying dan pengumpulan data yang dilakukan oleh sejumlah divisi terkait, yaitu Divisi Manajemen Proyek, Divisi Engineering, dan Media Promosi Grafis. Tujuannya adalah untuk mencari permasalahan utama yang akan coba SIBADES selesaikan. Kemudian, setelah 2 bulan proses surveying dilakukan, tim ini berhasil memutuskan bahwa permasalahan utama yang harus diselesaikan adalah kerusakan infrastruktur jalan di Dusun Cigedong.

”Setelah tim HMS yang tergabung dalam 3 divisi ini mengadakan survei dan pengumpulan data, kami melihat bahwa permasalahan kerusakan jalan di Dusun Cigedong perlu segera diatasi karena kerugian dari masalah ini cukup besar. Jika dihitung, nilai kerugiannya bisa mencapai 155 juta per tahunnya,” ucap Putu saat ditemui oleh Humas ITB.

Dalam membangun jalan baru tersebut, Putu dan timnya merumuskan bahwa jenis perkerasan yang akan digunakan dalam pembangunan jalan baru ini adalah Jointed Plain Concrete Pavement. Pemilihan jenis perkerasan ini dilakukan karena disesuaikan dengan kondisi tanah yang berada di dusun tersebut.

Akhirnya, mulai November 2022, proses pembangunan jalan baru ini dimulai dan dalam prosesnya, HMS ITB banyak melakukan kerja sama dengan masyarakat setempat untuk mempercepat proses pembangunan. ”Selama proses konstruksi, kami sangat bersyukur bahwa masyarakat di sekitar Desa Cintaasih ini memiliki sikap yang sangat suportif. Dengan sukarela, mereka menawarkan kerja sama dengan kami untuk membangun jalan baru ini,” jelasnya.

Di akhir sesi wawancara, Putu menjelaskan bahwa pada dasarnya program SIBADES merupakan salah satu kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di bawah Departemen Kemasyarakatan HMS ITB. Tujuannya adalah untuk menyediakan wadah bagi mahasiswa teknik sipil ITB dalam usaha mereka mengimplementasikan semboyan Tri Dharma perguruan tinggi. Meskipun demikian, ia melanjutkan bahwa fokus utama kegiatan ini tidak hanya untuk pengabdian kepada masyarakat saja, tetapi juga pada pendidikan dan pengembangan mahasiswa teknik sipil ITB.

”Sebenarnya, Sibades ini adalah proyek kemasyarakatan Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) ITB yang diadakan untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa kepada masyarakat dan mampu menghasilkan karya ketekniksipilan yang dapat bermanfaat sehingga kewajiban mahasiswa dalam Tri Dharma perguruan tinggi bisa tercapai,” jelas Putu.

Putu pun berpesan bahwa mahasiswa itu seharusnya tidak merasa lebih hebat atau lebih tinggi dari masyarakat. Dengan keilmuan yang kita punya, ia harap mahasiswa bisa kembali ke masyarakat untuk memberikan manfaat di sana. Ia juga menyebutkan, semoga perguruan tinggi di Indonesia bisa selalu mendukung program kemahasiswaan yang berbasis pengabdian masyarakat agar permasalahan yang terjadi di daerah-daerah terpencil Indonesia bisa diatasi.

Reporter: Nur Rama Adamas (Teknik Sipil, 2020)