Program Studi Magister Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi FTSL ITB, Komitmen Jawab Permasalahan Air Bersih dan Sanitasi Nasional dan Internasional

Oleh Elda Nuriza - Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id – Menyadari pentingnya keterlibatan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, khususnya di bidang air dan sanitasi, Program Studi Magister Pengelolaan Infrasturktur Air Bersih dan Sanitasi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung (FTSL ITB) yang berdiri pada tahun 2012 terus mencetak lulusan unggul yang mampu menerapkan dan mengelola infrastruktur air dan sanitasi di lingkup nasional maupun internasional.

Program Studi Magister Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi (PIAS) menggabungkan pengetahuan teknis dan keahlian manajemen untuk merancang solusi berkelanjutan dan inovatif dalam menjawab tantangan di bidang air bersih dan sanitasi.

Ketua Prodi Magister PIAS, Ir. Ahmad Soleh Setiyawan, S.T., M.T., Ph.D., menyampaikan bahwa prodi tersebut telah menjalin kerja sama dengan IHE Delft dalam menyelenggarakan program Global Sanitation Graduate School (GSGS) sejak 2019. Kurikulum program magister ini diperkaya dengan kurikulum global yang dikembangkan IHE Delft. Dalam penyelenggaraannya, program ini mendapatkan dukungan dari Bill and Melinda Gates Foundation karena memenangkan Grant tahun 2019 berupa dana pendidikan atau penelitian.

“Banyak manfaat yang akan didapatkan mahasiswa dari program ini, di antaranya beasiswa biaya kuliah, pendanaan penelitian, research exchange untuk mahasiswa yang ingin melakukan berbagai penelitian dengan universitas lain di dalam dan luar negeri serta dapat menjadi bagian dari 1.000 profesional sanitasi yang ditargetkan oleh program GSGS,” ujarnya.

Selain itu, mahasiswa dapat terhubung ke jaringan profesional yang luas dan kesempatan untuk berkolaborasi dengan pemangku kepentingan global. Terdapat pula organisasi keprofesian yang dapat diikuti oleh program ini, yaitu International Water Association (IWA), Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Lingkungan Indonesia (IATPI) dan organisasi keprofesian internasional American Association of Environmental Engineer (AAEE).

Beliau menyampaikan bahwa PIAS merupakan program magister lintas sektoral yang dapat diikuti calon mahasiswa dari berbagai latar belakang sarjana science atau engineering. Namun, mahasiswa harus mengikuti program matrikulasi apabila latar belakang sarjananya tidak linear.

Dosen PIAS dari Kelompok Keahlian Rekayasa Air dan Limbah Cair, Prof. Dr. Ing. Ir. Prayatni Soewondo, M.S., mengatakan, kegiatan studi di PIAS berfokus pada studi kasus di lapangan dengan melakukan kuliah lapangan ke infrastruktur air dan sanitasi yang ada di Indonesia maupun negara lain seperti Jepang dan Thailand. Selain itu, mahasiswa kerap ditugaskan untuk menangani masalah sanitasi di berbagai kawasan.

Suasana setelah presentasi studio Perencanaan Infrastruktur Air dan Sanitasi. (Dok. PIAS ITB)

Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama studi, lulusan dapat memilih karier di sektor pemerintahan, industri, lembaga penelitian, organisasi nonpemerintah yang berfokus pada pengelolaan air bersih dan sanitasi maupun akademisi. Lulusan diharapkan memiliki pemahaman komprehensif tentang aspek teknis, sosial, dan kebijakan yang terkait dengan bidang ini, dengan fokus pada penyelesaian masalah nyata yang dihadapi oleh masyarakat. Pada program studi ini, mahasiswa akan dilatih menjadi ahli teknis yang kompeten, manajer proyek yang berdedikasi, konsultan yang berpengaruh, peneliti yang inovatif, dan pemangku kebijakan yang proaktif di tingkat nasional dan internasional.

Reporter: Elda Nuriza (Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021)