Field Wise Seminar – AUN/SEED Net 2007
Oleh
Editor
ITB bekerja sama dengan JICA ( Japan International Cooperation Agency) mengadakan Field Wise Seminar – AUN/SEED Net 2007. Seminar ini dimulai pada hari Kamis (22/02) dan diakhiri pada hari Jumat (23/02). Seminar yang mengambil tempat di Hotel Aston Bandung, diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Mesin dan Teknik Penerbangan ITB, dan langsung diketuai oleh Dr. Ir. Iman K. Reksowardojo, Kepala Laboratorium Motor Bakar dan Sistem Propulsi, Departemen Teknik Mesin ITB.
Kerja sama ini dilatarbelakangi oleh kondisi Asia yang lemah di bidang engineering dan ingin berusaha meningkatkan engineering dengan pendidikan, maka dibentuklah AUN/SEED Net yang merupakan kependekan dari ASEAN University Network / The Southeast Asia Engineering Education Development Network yang sekretariatnya terdapat di Bangkok. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan bidang engineering, karena dengan pendidikan yang tinggi, maka bidang engineering berkembang dan dapat menopang bidang industrinya, maka dibentuklah program ini. Peran JICA sendiri merupakan pihak yang menanggung seluruh biaya pendidikan tersebut kemudian dipilih center-center yang dianggap mampu dalam menjalani program ini, salah satunya ITB yang dianggap cukup kuat dalam bidang mechanical and aeronautical engineering. Bagi negara-negara yang masih dianggap lemah maka akan berkesempatan untuk mendapat pendidikan di center-center tersebut untuk mengambil program master dan doktor. Program ini telah berjalan selama 5 tahun dan berakhir pada tahun 2007 untuk fase pertama dan akan beranjak ke fase kedua.
Setiap tahunnya diadakan seminar sebanyak dua kali, jadi seminar ini sudah yang kedelapan kalinya semenjak pertama kali diadakan pada tahun 2003. Seminar kali ini diadakan selama dua hari dan diakhiri dengan kunjungan ke laboratorium-laboratorium di ITB. Sebenarnya seminar ini hanya untuk mewadahi para mahasiswa, staf pengajar dari ITB, pembimbing dari Jepang, dan pembimbing dari negaranya untuk berdiskusi. Jadi dalam seminar ada presentasi dari profesor-profesor dan juga colaboration research dari mahasiswa-mahasiswanya untuk mengevaluasi dan mengikuti kemajuannya sampai dengan saat ini.
Kemudian dengan berakhirnya fase pertama, maka akan dibicarakan langkah-langkah yang akan diambil untuk fase keduanya untuk melakukan beberapa perbaikan yang dianggap perlu. Untuk fase pertama ini, biaya pendidikan masih ditanggung oleh pihak JICA namun pada fase kedua nanti diharapkan ada kontribusi dari negara-negara yang ikut berpartisispasi. Sampai dengan saat ini, fase pertama dianggap sudah cukup berhasil. Salah satu parameter mengapa sampai saat ini sudah dipandang cukup sukses karena mahasiswa-mahasiswanya dapat melanjutkan program doktor di institut terpandang di dunia, baik di Amerika, Jepang maupun Eropa.
Kerja sama ini dilatarbelakangi oleh kondisi Asia yang lemah di bidang engineering dan ingin berusaha meningkatkan engineering dengan pendidikan, maka dibentuklah AUN/SEED Net yang merupakan kependekan dari ASEAN University Network / The Southeast Asia Engineering Education Development Network yang sekretariatnya terdapat di Bangkok. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan bidang engineering, karena dengan pendidikan yang tinggi, maka bidang engineering berkembang dan dapat menopang bidang industrinya, maka dibentuklah program ini. Peran JICA sendiri merupakan pihak yang menanggung seluruh biaya pendidikan tersebut kemudian dipilih center-center yang dianggap mampu dalam menjalani program ini, salah satunya ITB yang dianggap cukup kuat dalam bidang mechanical and aeronautical engineering. Bagi negara-negara yang masih dianggap lemah maka akan berkesempatan untuk mendapat pendidikan di center-center tersebut untuk mengambil program master dan doktor. Program ini telah berjalan selama 5 tahun dan berakhir pada tahun 2007 untuk fase pertama dan akan beranjak ke fase kedua.
Setiap tahunnya diadakan seminar sebanyak dua kali, jadi seminar ini sudah yang kedelapan kalinya semenjak pertama kali diadakan pada tahun 2003. Seminar kali ini diadakan selama dua hari dan diakhiri dengan kunjungan ke laboratorium-laboratorium di ITB. Sebenarnya seminar ini hanya untuk mewadahi para mahasiswa, staf pengajar dari ITB, pembimbing dari Jepang, dan pembimbing dari negaranya untuk berdiskusi. Jadi dalam seminar ada presentasi dari profesor-profesor dan juga colaboration research dari mahasiswa-mahasiswanya untuk mengevaluasi dan mengikuti kemajuannya sampai dengan saat ini.
Kemudian dengan berakhirnya fase pertama, maka akan dibicarakan langkah-langkah yang akan diambil untuk fase keduanya untuk melakukan beberapa perbaikan yang dianggap perlu. Untuk fase pertama ini, biaya pendidikan masih ditanggung oleh pihak JICA namun pada fase kedua nanti diharapkan ada kontribusi dari negara-negara yang ikut berpartisispasi. Sampai dengan saat ini, fase pertama dianggap sudah cukup berhasil. Salah satu parameter mengapa sampai saat ini sudah dipandang cukup sukses karena mahasiswa-mahasiswanya dapat melanjutkan program doktor di institut terpandang di dunia, baik di Amerika, Jepang maupun Eropa.