Program Studi Profesi Apoteker ITB Lantik 39 Apoteker Baru
Oleh
Editor
Sidang terbuka ini diawali dengan laporan ketua panitia ujian apoteker, Sekan Sekolah Farmasi, Prof. Dr. Daryono Hadi Tjahjono, M.Sc dan laporan sekretaris ujian, ketua program studi profesi apoteker, dan Dr. Tri Suciati, M.Si. Tri melaporkan bahwa dari 47 orang peserta ujian apoteker, hanya 39 yang dinyatakan lulus. Ujian Apoteker memang ujian yang cukup berat dirasakan bagi para mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker. "(Ujian apoteker) memang pengalaman yang berkesan, tapi tidak untuk diulang," ujar Satrialdi, mahasiswa dengan nilai ujian tertinggi.
Sebagai institusi yang memiliki program studi profesi apoteker terakreditasi A oleh BAN-PT, adalah suatu keharusan untuk menjamin kualitas lulusan agar layak dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Hal senada diucapkan rektor ITB, Prof. Akhmaloka, Ph.D. dalam sambutannya usai pengambilan sumpah apoteker. "Camkan sumpah yang telah kalian ucapkan baik-baik. Kita harus menjaga kepercayaan masyarakat yang diberikan ke ITB," ujar Akhmaloka.
Pada sidang terbuka ini, Dr. rer. nat. Rahmana Emran Kartasasmita selaku Wakil Dekan Bidang Akademik membacakan mahasiswa-mahasiswa yang mencetak prestasi selama masa pendidikannya. Titi Sudiati dan Tina Gustiani adalah mahasiswi dengan IPK tertinggi, sedangkan ada juga penghargaan lain yaitu peraih nilai ujian tertinggi, yang jatuh kepada Satrialdi. Titi yang berasal dari Peminatan Produksi dan Pengawasan Mutu mencetak IPK 3,89 sedangkan Tina dari Peminatan Pelayanan Farmasi mencetak IPK 3,63. Dalam kesempatan ini, Sekolah Farmasi juga memberikan apresiasi pada Mahasiswa Berprestasi Tingkat Sarjana 2013.
Di penghujung acara, M. Ragil Sunyoto sebagai perwakilan dari apoteker baru mempersembahkan kata-kata perpisahan pada segenap pengajar Program Studi Profesi Apoteker. Ia menekankan bahwa ini adalah sebuah awal dari akhir masa pembelajarannya dan ia berterimakasih kepada seluruh jajaran dosen serta karyawan di Sekolah Farmasi ITB. "Ini adalah pengalaman berharga. Terimakasih telah menjadikan kami anak-anak yang bisa dibanggakan oleh kedua orangtua kami," ucap Nyoto mengakhiri pidatonya.