Program Summer School IVC SBM ITB Pertemukan Peserta dari 10 Negara

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id - Berdasarkan data dari Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), pertumbuhan PDB Indonesia telah menguat 4,7% usai berakhirnya pandemi. Hal ini membuat Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu kekuatan ekonomi di Asia Tenggara, bahkan di Asia.

Maka dari itu, pentingnya kolaborasi antar budaya yang berbeda dari lintas negara. Guna semakin mendorong kajian manajemen yang dapat mengembangkan kapabilitas baru. Salah satunya dengan Program Summer Courses.

Head of International Relations Office, SBM ITB, Ira Fachira, Ph.D., mengatakan Program Summer Courses merupakan program tahunan yang dilakukan secara serentak di seluruh ITB. Namun karena pandemi Covid-19, Program Summer Courses ini digantikan dengan International Virtual Courses (IVC).

Progam IVC ini mengenalkan situasi bisnis di Asia, khususnya di Indonesia. Sehingga dapat memberikan kesempatan bagi pelajar yang ingin melakukan studi jangka pendek mengenai bisnis serta manajemen.

Program IVC SBM ITB 2023 mengusung tema “Understanding Contemporary Business in Asia: Issues and Challenges in Sustainability.” IVC ini diadakan pada tanggal 7-20 Agustus 2023 dengan tujuan untuk memahami kewirausahaan sosial, komunikasi lintas budaya, serta tantangan bisnis, ekonomi dan manajemen di Asia.

Ketua Panitia IVC SBM ITB, R. Bayuningrat H., MBA., mengatakan peserta IVC merupakan mahasiswa yang berasal dari universitas dalam maupun luar negeri.

Universitas luar negeri yang mengikuti IVC diantaranya CamEd Business School (Kamboja), National Kaohsiung University of Science and Technology (Taiwan), Instituto Tecnológico de Estudios Superiores de Monterrey (Meksiko), Putra Business School (Malaysia). Mahasiswa tersebut berasal dari beberapa negara seperti Rwanda, Yaman, Afghanistan, Burundi, Kirgizstan, Mesir, Tanzania, Meksiko, Kamboja.

Sementara itu, peserta kampus Indonesia diantaranya berasal dari Universitas Indonesia, Universitas Islam Indonesia, Universitas Katolik Parahyangan, serta Universitas Brawijaya.

Dalam mendukung tema pemahaman akan bisnis di Asia terkait isu dan tantangan keberlanjutannya, beberapa topik disampaikan pada hari pertama diantaranya: employability skills atau keterampilan yang mendukung untuk bekerja pasca Covid-19, yang disampaikan oleh Executive Vice President, Global Chief Membership Officer & Managing Director Asia Pacific AACSB International, Dr. Geoff Perry. Ada pula pembahasan tentang Diplomasi Perusahaan dan Komunikasi Krisis dalam Digital oleh Dr. N. Nurlaela Arief, serta topik lainnya di hari berikutnya terkait Ekonomi Keberlanjutan, Ketahanan dan Keberlanjutan Masyarakat oleh Melia Famiola Ph.D., Dr. Bambang Rudito, Yudo Anggoro, Ph.D. serta dosen-dosen SBM ITB lainnya.

"Harapannya dengan mengikuti IVC SBM ITB 2023, baik mahasiswa asing maupun mahasiswa Indonesia berkolaborasi untuk sosial inovasi dan pemberdayaan dan masyarakat," tutup Bayu.