Pusat Mikroelektronika ITB Pamerkan Perangkat Informasi di Kancah Internasional

Oleh Annisa Mienda

Editor Annisa Mienda

BANDUNG, itb.ac.id - Hasil karya Indonesia kembali dipamerkan di kancah internasional. Kali ini, Broadband Made in Indonesia (BWA BROMOTM) dan perangkat nirkabel generasi ke empat, LTE dipamerkan di salah satu pameran bisnis terbesar dunia, CeBIT 2014. BWA BROMOTM dan LTE merupakan perangkat teknologi informasi yang dibuat oleh Pusat Mikroelektronika (PME) ITB. Sekitar 3500 peserta dari 70 negara ikut andil dalam CeBIT 2014 yang diselenggarakan di Hanover, Jerman pada Senin-Jumat (10-14/3/14) ini.

CeBIT 2014 dibuka oleh Kanselir Jerman, Angela Markel dan Perdana Menteri Inggris, David Cameron. Tak ketinggalan, Duta Besar Republik Indonesia untuk Uni Eropa, Arief Havas Oegrosono juga ikut hadir pada acara ini. Di CeBIT 2014, dipamerkan ribuan perangkat teknologi informasi canggih dari berbagai Negara, termasuk Indonesia. Kali ini Indonesia dengan bangga mempersembahkan BWA BROMOTM, suatu Broadband Wireless Access (BWA) yang diusung oleh Trio Adiono,  PhD. dari Pusat Mikroelektronika (PME ITB).

BWA BROMOTM merupakan perangkat yang berguna untuk melakukan komunikasi jarak jauh. Jarak yang dapat dijangkau oleh perangkat ini mencapai 11 kilometer. BWA BROMOTM terdiri dari perangkat Base Station dan Customer Premise Equipment (CPE). Chipset broadband yang digunakan pada perangkat ini juga asli buatan Indonesia, yakni WiNusaTM.

Selain BWA BROMOTM, produk buatan Indonesia lainnya yang dipamerkan pada CeBIT 2014 adalah perangkat pengembangan teknologi nirkabel generasi ke empat, LTE. Perangkat ini dibangun dengan sokongan dari Program Dukungan Industri Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI), Kominfo. Sebanyak lima belas perusahaan informatika Indonesia turut menjadi peserta dalam pameran ini, dengan peserta utama adalah Departemen Perindustrian Republik Indonesia.

Pusat Mikroelektronika (PME) ITB

Pusat Mikroelektronika (PME) ITB merupakan pusat penelitian terkemuka yang berfokus pada bidang elektronika. Dikepalai oleh Trio Adiono, Ph.D, PME ITB memiliki visi menjadi pusat keunggulan yang mendorong penelitian teknologi elektronika dan pengembangan dasar industri elektronik. Selain itu, PME ITB juga melakukan inkubasi bisnis bagi perusahaan start-up berbasis teknologi.

PME ITB didirikan pada tahun 1986 melalui kerjasama DIKTI dan Bank Dunia. Pada Desember 2013, Kementrian Ristek dan Teknologi Republik Indonesia telah menetapkan PME sebagai Pusat Unggulan IPTEK bidang Broadband Wireless Access. Dengan bekal sumber daya manusia ahli, peralatan penunjang yang memadai, serta pengalaman panjang, PME ITB memang layak menjadi pusat unggulan IPTEK nasional.

 

Sumber: www.stei.itb.ac.id