Pusat Penelitian Energi Baru dan Terbarukan ITB: Dedikasi untuk Menurunkan Emisi Karbon

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh


BANDUNG, itb.ac.id - Pusat Penelitian Energi Baru dan Terbarukan Institut Teknologi Bandung (PPEBT ITB) pada Selasa (28/5/2024) mengadakan presentasi di amphiteater Gedung Pusat Antar Universitas (PAU). Presentasi ini merupakan kegiatan sosialisasi yang rutin dilaksanakan pusat dan pusat penelitian yang ada di ITB setiap dua pekan sekali.

PPEBT didirikan pada 1 Februari 2011. Awalnya, pusat penelitian ini berada di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), sebelum berpindah ke Lembaga Pengembangan Ilmu dan Teknologi (LPIT) pada tahun 2022.

Pusat penelitian ini bertujuan menjadi pusat penelitian energi baru dan terbarukan terdepan di Indonesia, dengan misi menyinergikan para peneliti ITB yang berpotensial di bidang pembangkitan EBT, mempersiapkan arah penelitian tentang pengembangan teknologi EBT di Indonesia, serta menghasilkan dan menyiapkan teknologi EBT yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia.

"Paling tidak kami percaya, pada saat itu, energi terbarukan tidak mungkin memenuhi kebutuhan Indonesia, kecuali ditambah dengan konservasi energi. Energi yang terpenuhi saat ini harus dikurangi dengan meningkatkan efisiensi atau konservasi energi (secara gradual), baru kemudian energi terbarukan dapat memenuhi kebutuhan energi nasional," ujar Ketua PPEBT ITB, Prof. Ir. Ari Darmawan Pasek, M.Sc., Ph.D.

Untuk memperjelas arah kerjanya, PPEBT membagi lini penelitian dalam 12 keahlian, yaitu waste to energy, net zero building, hydropower technology, wind energy, ocean energy, solar energy, bioenergy, geothermal energy, hydrogen energy, microgrid technology, dan nuclear energy.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh PPEBT sepanjang tahun 2024.

Dari 12 keahlian tersebut, sudah banyak kegiatan yang dilakukan, seperti pengabdian masyarakat, publikasi penelitian, pelatihan, dan kolaborasi antar lembaga. Salah satu contoh kolaborasi adalah dengan PLN di PLTU Babelan, yang telah memanfaatkan 20% dari produksi listriknya dengan biomassa dari cangkang sawit.

Sejak didirikan, PPEBT telah bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Australia-Indonesia Center, Korean Institute of Industrial Technology, Pertamina Research and Technology Center, dan Mitsubishi Power.

Reporter: Wildan Zaki M (Manajemen, 2025)


scan for download