Rahasia Lolos Penulisan Esai dari Alumnus Fisika ITB Penerima Beasiswa LPDP

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id – Melewati seleksi administrasi beasiswa bukanlah akhir dari perjuangan. Seleksi substansi, termasuk wawancara, menjadi tahap penentu yang menuntut persiapan matang. Memahami hal ini, Program Studi Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar seminar daring "REACTOR: Roadmap to Exploring Advanced Career Tracks in Physics", Sabtu (4/5/2024). Mengangkat tema "Tips Esai Penulisan Beasiswa", seminar ini menghadirkan Elen Mengtan Kwandou, alumnus Fisika ITB penerima beasiswa LPDP PK 220 di Northeastern University, China.

Elen, yang saat ini menekuni Teknik Metalurgi, menjelaskan esensi dari penulisan esai beasiswa. Esai, menurutnya, adalah sarana untuk mengomunikasikan karakter, kepribadian, dan rencana masa depan pelamar kepada penilai.

Struktur esai yang efektif, seperti metode "sandwich writing" dengan bagian introduction, body, dan closing, menjadi kunci menyampaikan pesan secara koheren dan menarik.

Elen menguraikan tips menulis esai yang memikat. Memulai introduction dengan kalimat menarik yang menangkap perhatian pembaca menjadi hal yang krusial. Beliau juga menyarankan untuk menghindari ungkapan tidak baku dan mengakhiri introduction dengan kalimat yang membuat pembaca penasaran untuk melanjutkan membaca.

Bagian body esai, menurut Elen, juga tidak kalah penting. Pelamar harus mendemonstrasikan komitmen mereka terhadap program studi yang dipilih, menjelaskan rencana studi secara detail, dan menonjolkan prestasi akademik serta pengalaman organisasi yang relevan. Elen menekankan perlunya mengungkapkan kepribadian dan menceritakan pengalaman pribadi secara jujur dan detail.

Setelah berbagai tahapan tersebut, perlu untuk melakukan reviu untuk memastikan esai bebas dari kesalahan tata bahasa dan tipografi. “Ketelitian dalam menulis esai menunjukkan keseriusan dan kepribadian pelamar,” ungkapnya.

Elen pun membagikan pengalamannya menghadapi seleksi substansi LPDP. Beliau menguraikan sepuluh pertanyaan umum yang kerap muncul dalam wawancara LPDP. Pertanyaan-pertanyaan tersebut mencakup motivasi melanjutkan studi, alasan memilih jurusan dan universitas, kontribusi yang telah diberikan kepada Indonesia, kelebihan dan kekurangan diri, pengalaman mengatasi kesulitan, faktor pembeda dengan kandidat lain, rencana kontribusi di masa depan, alasan LPDP harus membiayai studi, serta detail mengenai tesis yang akan dikerjakan.

Saat menjawab pertanyaan saat wawancara, peserta harus fokus, tenang, dan jujur. Peserta pun, kata dia, harus memahami pertanyaan dengan baik, menguasai materi kuliah yang relevan, dan menunjukkan antusiasme serta keyakinan diri. “Penilai tidak hanya menilai jawaban kalian, tapi juga mengamati bahasa tubuh dan ekspresi,” ungkap Elen.

Reporter: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2020)


scan for download