Rakata ITB, Gelar Seminar Bertajuk Teknologi Transportasi Indonesia

Oleh Syardianto

Editor Syardianto

BANDUNG, itb.ac.id - Shell Eco Marathon Asia (SEMA) adalah kompetisi international yang mempertandingkan kendaraan hemat bahan bakar dan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas di Asia yang diadakan tiap tahun. Sebagai Institusi berbasis teknologi, tiap tahunnya juga ITB senantiasa mengirimkan delegasi handal nya untuk berlaga di kompetisi bergengsi itu, sebut saja Tim Rakata ITB. Rakata ITB merupakan organisasi terdiri dari beberapa mahasiswa ITB yang berfokus pada isu energi serta transportasi di Indonesia, dalam mempersiapkan kompetisi SEMA 2017 mendatang, Rakata ITB menyelenggarakan seminar bertemakan “Teknologi Transportasi Indonesia.”

Bertempat di gedung Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, pada Sabtu, (11/02/17), seminar ini dihadiri oleh pembicara ahli diantaranya Manager Manufacturing Planning PT Dirgantara Indonesia, Bapak Handoko Subawi, dan General Manager Service, Motosport, dan PR PT Yamaha Indonesia, Bapak Muhammad Abidin. Seminar Rakata ITB 2017 ini bertujuan untuk menambah kesadaran generasi muda mengenai urgensi kendaraan ramah lingkungan, juga menjadi wadah untuk mengenalkan Tim Rakata ITB yang akan berkompetisi di SEMA 2017 pada maret mendatang.

Mengusung konsep teknologi yang irit bahan bakar dan memiliki performa tinggi, PT. Yamaha Indonesia selaku pembicara pertama membuka sesi seminar. PT. Yamaha Indonesia memaparkan mengenai inovasi terbaru yamaha dan teknologinya. Rangga Dimas, Head Techincal Group Yamaha menyinggung tenatang kualitas bahan bakar di Indonesia yang dapat menghambat performa desain. Beliau menanggapi sedih akan kasus penjualan besin bekas yang semakin marak pada daerah rulal yang disuling dan diwarnai dengan kunyit.

Pada sesi kedua, seminar ini disi oleh Handoko Subawi dengan topik “Kontribusi Green Transport dalam Mewujudkan Sistem Ekonomi Hijau.” Sesuai dengan tujuan Rakata ITB untuk merancang dan membuat otomotif hemat bahan bakar dan memanfaatkan energi terbaru, Handoko menggarisbawahi fakta bahwa Indonesia merupakan penyumbang emisi karbondioksida terbesar keenam di dunia. Maka dari itu, adanya Rakata ITB ini harapannya mampu menjadi pioner untuk Indonesia agar lebih mengembangkan konsep green transport.

Sesi terakhir seminar kemudian diisi oleh Maizir, HSSE Advisor dari Shell Upstream Indonesia Service yang memaparkan mengenai keselamatan dalam desain. Pemaparan dari Shell ini ditutup dengan penyerahan pelumas Shell secara simbolik kepada manajer Rakata ITB, Hazmi Addinar, yang sekaligus menjadi seremonial pelepasan tim dalam mengikuti ajang SEMA 2017 pada maret mendatang.