Rekayasa Kehutanan ITB: Menganalisis Fenomena Ekologi di TN Bukit Barisan Selatan

Oleh Nida Nurul Huda

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Mata kuliah program studi Rekayasa Kehutanan ITB, Ekologi Hutan Tropika, melaksanakan kuliah lapangan ke Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Sumatera. Kuliah lapangan tersebut dilaksanakan pada Jumat-Selasa (04-09/04/14). Kuliah lapangan selama enam hari tersebut merupakan salah satu proyek terbesar mata kuliah Ekologi Hutan Tropika bersama mahasiswa Rekayasa Kehutanan.

TNBBS merupakan salah satu taman nasional di Indonesia yang berperan sebagai kawasan konservasi sumber daya alam. Kawasan ini ditetapkan sebagai Cluster Natural World Heritage Site dengan nama The Tropical Rainforest Heritage of Sumatera. TNBBS diresmikan oleh Kemenhut pada 1 Februari 2007. TNBBS memiliki beberapa tipe ekosistem yaitu hutan dataran rendah, hutan pantai, hutan mangrove, dan hutan pegunungan di beberapa bagian. Sedangkan, yang menjadi objek kajian ekologis para mahasiswa adalah ekosistem hutan dataran rendah.

Fenomena Ekologi

Kuliah lapangan ini bertujuan agar mahasiswa dapat secara langsung mengkaji berbagai fenomena ekologi secara langsung di TNBBS. Selama perkuliahan mahasiswa telah dibekali beberapa materi ekologi yang telah diterapkan di Hutan Kampus ITB Jatinangor. Pada kuliah lapangan kali ini, mahasiswa akan dihadapkan pada objek yang lebih besar dan nyata, yaitu TNBBS."Banyak fenomena ekologi yang kita bisa lihat secara langsung di hutan sumatera ini. Seperti lantai hutan bersih, tidak adanya semak dan perdu, hal tersebut dikarenakan tajuk hutan yang sangat rapat. Sehingga sedikit sekali cahaya yang masuk ke lantai hutan sebagai komponen utama pertumbumbuhan tanaman," jelas Dr. Endah Sulistyowati (Dosen Mata Kuliah Ekologi Hutan Tropika).

Selama perkuliahan, para mahasiswa akan berjalan masuk ke kawasan Taman Nasional untuk melakukan beberapa kajian ekologis. Kajian ekologis tersebut diantaranya, analisis vegetasi, analisis cadangan karbon tegakan hutan alam, pengamatan burung, pencuplikan arthopda (serangga) tanah, dan pencuplikan mamalia kecil. Seluruh kajian tersebut nantinya dapat menjadi rangkuman bagaimana kondisi ekologi TNBBS secara keseluruhan. Seperti vegetasi apa saja yang tumbuh di ekosistem TNBBS, seberapa besar jasa lingkungan yang diberikan oleh TNBBS melalui biomassa tegakan, seberapa jauh peran TNBBS dalam menjaga iklim mikro di sekitar kawasaan taman nasional, dan lain-lain. Bahkan melalui kuliah lapangan ini, bukan tidak mungkin para mahasiswa dapat membuat model manajemen hutan untuk TNBBS kedepannya.

Kondisi Taman Nasional Luar Jawa

Selain melakukan kajian ekologis, para mahasiswa juga melakukan diskusi dengan pengelola TNBBS. Dari diskusi tersebut, mahasiswa dapat saling bertukar pikiran dan mengetahui kondisi taman nasional di luar Jawa, khususnya TNBBS. Menyandang status kawasan konservasi, TNBBS juga tak luput dari isu-isu konservasi seperti,  isu pembalakan liar, kasus perbatasan, isu sosial dengan masyarakat lokal, dan lain-lain. Melalui diskusi tersebut, para mahasiswa dapat memperluas pemahaman tentang taman nasional sebagai sala satu ruang lingkup kerja nanti.


"Walaupun telah mengikuti kuliah lapangan beberapa kali sebelumnya, namun kuliah lapangan kali ini saya sungguh excited. Saya baru pertama kali pergi ke hutan luar jawa, dan ternyata benar-benar berbeda dengan hutan yang ada di Jawa. Tajuknya masih rapat sekali, pohonnya besar-besar, lantai hutan bersih,benar-benar intact forest. Sayang, pengamanan hutan di kawasan ini menurut saya masih kurang," ujar Reno Tri prasetyo (Rekayasa Kehutanan ITB 2012).


scan for download