Rektor ITB: Penelitian Energi Alternatif Tidak Terlalu Sulit
Oleh Nofri Andis
Editor Nofri Andis
Namun, Ahkmaloka mengatakan permasalahan muncul ketika hasil penelitian tersebut sukar dipasarkan. Untuk sumber energi alternatif sebagai bahan bakar kendaraan bermotor misalnya, beliau mengatakan energi alternatif yang dihasilkan harganya lebih mahal ketimbang bensin yang banyak digunakan saat ini. Hal inilah yang menyebabkan ilmuwan sulit mengembangkan energi alternatif.
Dibanding negara lain, harga bensin di Indonesia relatif lebih murah. Penelitian energi alternatif pun banyak yang sukses karena di negara lain harga jualnya lebih murah dibanding bensin.
"Di Indonesia bensin murah karena disubsidi," kata dia.
Pada saat memberi sambutan pada seminar tersebut, rektor mengatakan diskusi yang diselenggarakan hari ini akan lebih detail dari sisi teknis, kebijakan, dan kesiapan di level-level praktis.
"Paling tidak, diskusi ini bisa membuka wawasan kita yang ada di sini," kata dia. Beliau berharap, pengetahuan yang diperoleh dari seminar konversi gas hari ini dapat disampaikan kepada masyarakat luas.
Lebih lanjut dia berharap, hasil diskusi ini bisa menjadi bahan masukan kepada pemerintah selaku pengambil keputusan.
Di sela seminar tersebut, rektor ITB bersama Kepada Badan Geologi menandatangani nota kesepahaman antara ITB dengan Badan Geologi Dr. Sukhyar mengenai peningkatan SDM mahasiswa melalui penelitian.