Rektor ITB Serahkan Sekolah Tahan Gempa Ke Pemerintah

Oleh Nofri Andis

Editor Nofri Andis

PANGALENGAN, itb.ac.id - Rektor ITB Prof. Akhmaloka melakukan penyerahan sekolah tahan gempa yang dibangun mahasiswa Teknik Sipil ITB kepada pemerintah Pangalengan di SDN Puncakraya Pangalengan, Sabtu (29/1). Penyerahan secara simbolis kepada Camat  Pangalengan Agus Suhendar tersebut menandakan pembangunan telah rampung dan ruang kelas siap digunakan.
"Mudah-mudahan kelas-kelas ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat," kata Akhmaloka.

Pada sambutannya, rektor mengucapkan terima kasih kepada PT Perkebunan Nasional VIII yang telah menjadi donatur mahasiswa Teknik Sipil ITB dalam pembangunan ruang kelas tersebut. Rektor juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah bekerja sama dengan mahasiswa selama pembangunan ruang kelas tersebut.

"Di lingkungan ini, penduduk pasti banyak membantu. Terima kasih kepada sesepuh Kampung Puncak raya telah mengizinkan mahasiswa bertamu di sini," kata rektor.

Akhmaloka mengatakan, ITB tidak mungkin hanya mendidik mahasiswa hanya untuk menjadi sarjana. ITB mengharapkan lulusannya dapat berguna bagi bangsa dan masyarakat Indonesia.

"ITB harus menjadi universitas yang kualitasnya sama dengan kualitas perguruan tinggi ternama dunia, juga, ITB adalah institut yang dekat dengan masyarakat," kata dia.

Setiap ilmu pengetahuan yang dikembangkan di ITB, kata dia, harus bermanfaat bagi masyarakat. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan tentang bangunan tahan gempa yang dipelajari dalam ilmu Teknik Sipil.

"Bencana merupakan musibah, namun bisa kita jadikan reference untuk pengembangan ilmu di bidang tersebut," kata dia.

Atas nama ITB, Akhmaloka menyatakan dukungannya terhadap kegiatan Sipil Bangun Desa (SIBADES) mahasiswa Teknik Sipil ini. Rektor pun memuji kegiatan tahunan mahasiswa Teknik Sipil ini.

"Ini adalah inisiatif mahasiswa Teknik Sipil. Mahasiswanya sangat bagus," kata rektor.

Selanjutnya, rektor berpesan kepada guru serta murid SDN Puncakraya agar memanfaatkan kelas tersebut sebaik mungkin. "Kepada guru-guru, tolong berikan prosen ajar-mengajar yang baik. Kepada para murid, belajarlah dengan baik agar nanti bisa membangun negeri," kata beliau.

Sesuai standar yang berlaku di Indonesia, bangunan rancangan mahasiswa Teknik Sipil ITB tersebut diharapkan bisa bertahan selama 50 tahun dan tahan terhadap kekuatan gempa terakhir yang terjadi  di sana. Ahli dari ITB pun dilibatkan agar bangunan yang berdiri terjaga kualitasnya.