Rektor ITB Tekankan Pentingnya Peran Pendidikan dan Kolaborasi dalam Mewujudkan Smart Living
Oleh Iko Sutrisko Prakasa Lay - Mahasiswa Matematika, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. (Humas ITB/M. Naufal Hafizh)
BANDUNG, itb.ac.id – Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung SAPPK ITB menggelar Seminar Nasional bertajuk “Mewujudkan Smart Living untuk Perkotaan Indonesia di Masa Depan”, di Aula Barat dan Aula Timur, ITB Kampus Ganesha, Kamis (10/10/2024). Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk para ahli planologi dan infrastruktur, pemerintah, serta sivitas akademika ITB.
Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., dalam sambutannya, menekankan pentingnya peran pendidikan dan kolaborasi dalam menghadapi kompleksitas urbanisasi. Menurut proyeksi Bank Dunia, pada tahun 2045, sebanyak 70% dari populasi global akan tinggal di perkotaan, termasuk di Indonesia. Kondisi ini, menurutnya, berpotensi memunculkan berbagai tantangan yang harus dihadapi bersama, salah satunya masalah infrastruktur perkotaan.
Prof. Reini menyoroti peran planologi atau perencanaan wilayah dalam mengatasi masalah perkotaan. Beliau menegaskan bahwa memiliki visi besar untuk masa depan adalah kunci dalam menciptakan perubahan yang signifikan.
“Bagaimana kita bisa punya tujuan besar kalau kita tidak mulai dari mimpi? Tentunya mimpi itu tidak sekadar mimpi, tetapi oleh kawan-kawan planologi dan seluruh mitra dari keilmuan lain bersama-sama kita wujudkan mimpi bersama itu,” katanya.
Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. (Humas ITB/M. Naufal Hafizh)
Selain itu, beliau menyoroti peran Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pembangunan perkotaan yang inklusif dan berkelanjutan. Fokus utama dalam pembangunan perkotaan haruslah pada aspek “people” atau manusia.“Pada intinya ada tiga hal utama dalam membangun kota, yang pertama adalah people, yang kedua people juga, dan yang ketiga tetap people. Jadi memang people, people, people. Dan kita di ITB urusannya dengan SDM,” ujarnya.
ITB, sebagai institusi pendidikan multikampus, diharapkan dapat berperan aktif dalam pengembangan wilayah-wilayah kota tempat kampus ITB berada. Prof. Reini menyampaikan harapan bahwa Jatinangor dan Cirebon dapat berkembang menjadi kawasan metropolitan yang terencana dengan baik dan ITB akan terlibat dalam kajian-kajian strategis terkait pengembangan kota-kota tersebut, termasuk melalui pendirian pusat penelitian metropolitan di Cirebon.
Beliau mengajak seluruh peserta seminar, khususnya mahasiswa, dapat menjadi generasi penerus dalam mengembangkan konsep smart living di masa depan, berkontribusi dalam mewujudkan solusi jangka panjang bagi tantangan perkotaan. Menurutnya, isu tata ruang dan urbanisasi adalah masalah yang kompleks, membutuhkan pemikiran yang mendalam dan kolaborasi lintas disiplin ilmu.
“Isu tata ruang ini adalah isu yang kompleks, membutuhkan endurance, pemikiran jangka panjang, dan kerja sama yang sangat luas. ITB harus menjadi leader dalam upaya besar ini,” katanya.
Seminar ini tidak hanya menjadi ruang berdiskusi dan bertukar pikiran, tetapi juga sebagai wujud nyata komitmen ITB untuk terus berperan aktif dalam mencari solusi atas tantangan urbanisasi yang semakin kompleks, baik di tingkat nasional maupun global.
Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika 2021)
Editor M. Naufal Hafizh