Revitalisasi Terowongan Bawah Tanah ITB

Oleh Shabrina Salsabila

Editor Shabrina Salsabila

BANDUNG, itb.ac.id - Tahun 2013 merupakan tahun pembangunan bagi ITB. Berbagai gedung baru dibangun di kampus ITB Jalan Ganeca No. 10. Termasuk di antara gedung-gedung baru tersebut adalah Gedung Laboratorium Uji Doping, Gedung Center of Art Design and Language (CADL), dan beberapa gedung lainnya yang masih dalam tahap pembangunan. Selain dibangunnya gedung-gedung baru juga dilakukan revitalisasi terhadap beberapa fasilitas yang ada di ITB termasuk terowongan bawah tanah yang berada di bagian utara ITB.

Sejarah Tunnel

Terowongan bawah tanah yang biasa disebut tunnel ini merupakan jalur bawah tanah yang menghubungkan Sarana Olah Raga Ganesha (SORGA) dan Sasana Budaya Ganesha (SABUGA) dengan kampus ITB. Tunnel dibangun bersamaan dengan dilaksanakannya pembangunan SORGA dan SABUGA pada tahun 1997.

Sebelumnya pembangunan terowongan ini tidak ada dalam rencana awal pembangunan. Terowongan ini akhirnya dibangun atas usulan dari rektor ITB yang saat itu sedang menjabat yaitu Prof. Ir. Wiranto Arismunandar, MSME. Hal ini ditujukan untuk mempermudah akses dari kampus dengan SORGA dan SABUGA.

Pada tanggal 29 Juli 2011, dilakukan peresmian Sub Center Terowongan ITB. Pada dasarnya yang dimaksud dengan Sub Center adalah area-area publik yang berada di beberapa lokasi dalam area kampus yang direncanakan berisi fasilitas-fasilitas penunjang kegiatan harian civitas academika tak hanya menjadi akses kampus dengan SORGA saja. Maka didirikanlah fasilitas baru berupa photo copy center dan digital printing milik Koperasi Keluarga Pegawai (KKP) ITB. Selain itu pula tunnel dijadikan tempat untuk memamerkan karya-karya terbaik dari mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB yang ditampilkan secara menarik di etalase kaca juga sebagai lokasi konser dan aktivitas mahasiswa lainnya.

Fasilitas Baru di Tunnel

Seiring dengan bertambahnya jumlah mahasiswa ITB maka bertambah pula kebutuhan akan fasilitas-fasilitas bagi mahasiswanya. Selain itu dengan dibukanya lahan parkir di daerah SORGA membuat mahasiswa yang lalu lalang melewati tunnel bertambah pula. Menyadari kebutuhan tersebut Direktorat Pengembangan ITB kembali melakukan revitalisasi terhadap terowongan tunnel ITB dengan membuka beberapa fasilitas baru.

Pada awal bulan Maret 2013 didirikanlah dua kios baru yang menjual berbagai macam santapan dengan harganya sesuai dengan dompet mahasiswa. Makanan yang dijual di dua kios ini cukup beragam mulai dari nasi dan lauk pauknya sampai minuman-minuman ringan yang menyegarkan. Tentunya semua makanan dan minuman yang diual di kios ini disajikan dengan sangat higienis. Jam operasional dari kios-kios ini adalah mulai pukul 07.00 hingga 19.00 WIB.

Selain memenuhi kebutuhan makan mahasiswa, tunnel juga kini membuka Warung Serba Ada (Waserda) KKP ITB yang menjual berbagai kebutuhan mahasiswa seperti alat tulis, makanan dan minuman ringan, serta kebutuhan lainnya.

ATM 24 jam juga kini tersedia di terowongan tunnel ITB. Sehingga civitas academika yang beraktifitas di bagian utara ITB tidak perlu berjalan jauh ke ATM Center di gerbang selatan. Photo copy center di terowongan ITB pun kini menyediakan berbagai macam pelayanan mulai dari jasa fotokopi, print, sampai percetakan pada berbagai ukuran seperti spanduk, baligho, dan lain-lain dengan harga yang lebih terjangkau.

Adanya revitalisasi pada terowongan tunnel ini merupakan sebuah langkah pemanfaatan lahan terbatas yang ada di kampus ITB ini secara efektif dan efisien. Karena itu diharapkan segala fasilitas baru ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh mahasiswa agar dapat memudahkan mahasiswa dalam melakukan aktivitas di kampus.