Saat Seniman "Bicara Perang"
Oleh Muhammad Arif
Editor Muhammad Arif
Bandung, itb.ac.id - Sejak tanggal 24 Juli lalu hingga 8 Agustus nanti, sebuah pameran diselenggarakan di Galeri Soemardja Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD). Pameran ini menampilkan karya-karya Hamad Khalaf, seorang seniman asal Kuwait. Karya seni obyek dan instalasi yang dipamerkan bernuansa sejarah Perang Teluk, yang juga dianggap sebagai salah satu tonggak perubahan tata sosial-ekonomi di negaranya.
Melalui karya berupa citra prajurit perang dengan topi baja dan pedang besinya, Hamad mengurai petikan renungan dalam sebuah sejarah Perang Teluk. Hamad menampilkan para prajurit itu dengan busana perang kuno, jaman Romawi sehingga seakan mengaitkan mitologi Yunani dalam era modern Perang Teluk. Hamad pun menampilkan serpihan-serpihan karya, yang menggambarkan serpihan luka yang dialami para korban.
Artefak-artefak perang, seperti sepatu tentara, masker gas, selongsong granat, helm dan lainnya juga menjadi media ekspresi Hamad. Menurut Aminudin T. Siregar yang menjadi kurator pameran, karya Hamad merefleksikan betapa perang hanyalah sebuah kesia-siaan dan hanya melahirkan trauma yang mendalam. Karya-karyanya juga merepresentasikan perenungan terhadap perang dan segala akibatnya.