Sambutan Rektor ITB dalam PRIMA 2O23: Tingkatkan Karya Inovasi ITB Demi Kemajuan Bangsa

Oleh Anggun Nindita

Editor -


BANDUNG, itb.ac.id – Kantor Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Institut Teknologi Bandung (WRRI ITB) mengadakan Pameran Riset, Inovasi, dan Pengabdian Masyarakat (PRIMA), pada Rabu (20/12/2023) Terdapat tiga tempat diadakannya acara ini yaitu di aula barat, aula timur, dan juga pameran virtual.

Pada acara tersebut, Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., memberikan kata sambutan sekaligus membuka acara ini. Beliau menyampaikan bahwa acara PRIMA merupakan sebuah agenda tahunan. Namun, setiap tahunnya penelitian serta pengabdian masyarakat akan semakin diintensifkan. Hal ini pun sejalan dengan upaya ITB dalam memperkuat nilai Budaya Ilmiah Unggul.

“Untuk memperkuat Budaya Ilmiah Unggul, di sini kita inginkan adalah membangun budaya, meneliti adalah kegiatan sehari-hari sebagai masyarakat akademis. Dari sisi ilmiahnya, di sini harus scientific based, serta budaya adalah sesuatu yang telah menjadi kebiasaan,” ujarnya.

Menurutnya budaya adalah sesuatu hal yang dilakukan terus-menerus hingga menjadi kebiasaan. Di ITB, budaya tersebut sudah ada, namun yang menjadi fokus adalah bagaimana menguatkan budaya tersebut dan menyebarluaskannya, tidak hanya pada civitas academica, namun juga pada masyarakat luas.

Kemudian, terdapat kata unggul yang artinya perlu mencari yang paling benar, dan tidak cepat berpuas diri.

“Kita akan mampu menjawab tantangan dunia apabila kita mampu menjawab segala tantangan lokal,” ungkapnya.

Dalam acara PRIMA tahun ini, ITB menampilkan 700 karya dari 12 Fakultas/Sekolah, 32 Pusat/Pusat Penelitian/Pusat Unggulan Iptek, 3 Lembaga yakni LPIK, LPPM dan LPIT, serta Ditmawa dalam berbagai topik riset, inovasi, dan pengabdian kepada masyarakat.

Berdasarkan data Times Higher Education (THE) tahun 2023, ITB adalah perguruan tinggi di Indonesia yang risetnya paling banyak digunakan di dunia industri. ITB juga merupakan perguruan tinggi pertama di Indonesia yang mendaftarkan paten internasional melalui PCT (Patent Cooperation Treaty-Perjanjian Kerja Sama Paten).

Saat ini ini ITB sudah membina lebih dari 245 startup. Beberapa startup sudah membayarkan royalti ke ITB melalui pengunaan lisensi paten. ITB juga tahun 2023 telah melaksanakan program CoRE (Co-creation Research of Entrepreneurship) bersama dengan PT. Pertamina (Persero) yang diberi nama Pertamina CoRE ITB.

Program tersebut merupakan aktivitas pengembangan startup dari tahap pre-inkubasi hingga inkubasi melalui pembelajaran berbasis permasalahan (problem based learning). Program Pertamina CoRE ITB telah menerima 306 mahasiswa dari 25 universitas seluruh indonesia, dan telah menghasilkan 40 startup di bidang energi dan dan turunannya.

Dari sisi Pengabdian Masyarakat, ITB semakin menjangkau Perbatasan RI dan wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) bersinergi dengan Kementerian Desa PDTT dalam kegaitan Pengabdian Masyarakat 3T Wilayah Indonesia Timur meliputi pulau-pulau terluar bagian timur Indonesia seperti Pulau Morotai, Kepulauan Sula, Pulau Timor Tengah Selatan, Pulau Timor Tengah Utara, Pulau Alor, Pulau Sabu Raijua, Pulau Rote Ndau, dan lain sebagainya.

LPPM ITB juga telah membangun Aplikasi DESANESHA untuk menghubungkan para Kepala Desa dengan pakar ITB menerapkan Ipteksains serta meningkatkan Indikator Desa Membangun (IDM).

Kegiatan pengabdian juga direkam melalui publisitas di berbagai media massa nasional, termasuk lahirnya 1 buku: “Budaya Ilmiah Unggul untuk SDGs: Teknologi Pemberdaya”.

Berbagai penghargaan juga diberikan kepada peneliti yang memberikan inspirasi, inovator, dan lainnya yang mengharumkan nama ITB.

“Semoga terus meningkatkan karya ITB yang lebih berkah. Bukan hanya untuk ITB tapi untuk kemajuan Bangsa,” tutup Prof. Reini.

Reporter : Yohana Aprilianna (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)


scan for download